4. Trauma Masa Lalu:
Pengalaman buruk di masa lalu, seperti ditolak atau dikhianati, bisa membuat seseorang enggan membuka hati mereka lagi.
Trauma ini dapat menciptakan ketakutan akan keintiman dan membuat mereka lebih tertutup dalam hal perasaan.
5. Lingkungan yang Tidak Mendukung:
Lingkungan tempat tinggal atau pergaulan bisa memiliki pengaruh besar. Jika seseorang dibesarkan dalam lingkungan yang tidak mendorong ekspresi perasaan, mereka mungkin terbiasa untuk menahan emosi mereka.
Mereka mungkin juga takut dihakimi atau diejek jika mengungkapkan perasaan mereka.
6. Takut Terluka:
Memendam perasaan bisa menjadi semacam mekanisme pertahanan untuk melindungi diri dari potensi terluka.
Dengan tidak mengungkapkan perasaan, mereka menghindari risiko patah hati jika perasaan tersebut tidak terbalas.
7. Belum Yakin dengan Perasaan Sendiri:
Kadang-kadang, orang memilih untuk diam karena mereka sendiri belum yakin dengan perasaan mereka.
Mereka mungkin sedang dalam tahap mengenali emosi dan belum siap untuk mengungkapkannya.
Memendam perasaan dalam jangka panjang bukanlah hal yang sehat. Hal ini dapat menimbulkan stres, kecemasan, dan depresi.
Jika kamu sedang bergumul dengan perasaan yang terpendam, cobalah untuk mencari cara yang sehat untuk mengungkapkannya. Curhat ke teman terpercaya, menulis dalam jurnal, atau mencari bantuan profesional dapat menjadi langkah awal yang baik.(ayaa)***