Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate Ditutup Naik 12 Sen di Level US$78,62 Per Barel

photo author
- Jumat, 14 Juni 2024 | 11:28 WIB
Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate Ditutup Naik 12 Sen di Level US$78,62 Per Barel
Harga Minyak Mentah West Texas Intermediate Ditutup Naik 12 Sen di Level US$78,62 Per Barel

realitasonline.id - Pada perdagangan Kamis (13/6/4) harga minyak mentah mengalami kenaikan sedikit dalam perdagangan yang berfluktuasi, didukung oleh perkiraan pertumbuhan permintaan dari OPEC.

Disisi lain, data yang menunjukkan pelonggaran pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) serta perlambatan inflasi yang memicu harapan akan pemotongan suku bunga The Fed meskipun ada komentar terbaru dari pejabat bank sentral.

Berdasarkan data yang dilansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent ditutup pada US$82,75 per barel naik 15 sen atau 0,2%.

Sementara, Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup pada US$78,62 per barel naik 12 sen, atau 0,2%. Kedua patokan harga minyak tersebut telah naik hampir 1% pada sesi sebelumnya.

Komentar terbaru dari Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga membantu meningkatkan harga minyak mentah.

Organisasi tersebut memperkirakan permintaan akan tumbuh menjadi 116 juta barel per hari pada tahun 2045 dan mungkin lebih tinggi, kata Sekretaris Jenderal OPEC Hathaim Al Ghais pada hari Kamis dalam tanggapan terhadap laporan Badan Energi Internasional (IEA) yang memprediksi puncak konsumsi minyak pada tahun 2029.

Al Ghais, dalam tulisannya di Energy Aspects, menyebut laporan IEA sebagai "komentar berbahaya, terutama bagi konsumen, dan hanya akan menyebabkan volatilitas energi dalam skala yang mungkin belum pernah terjadi sebelumnya."

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir turun 0,2% secara bulanan pada bulan Mei.

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan kenaikan 0,1%. Data terpisah menunjukkan klaim awal tunjangan pengangguran mingguan melebihi perkiraan dan mencapai level tertinggi dalam 10 bulan.

Pada hari Rabu (12/6), The Fed menahan suku bunga tetap dan mendorong proyeksi dimulainya pelonggaran kebijakan hingga akhir Desember.

Dalam konferensi pers setelah pertemuan kebijakan dua hari bank sentral AS, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, inflasi telah turun tanpa pukulan besar terhadap ekonomi.

Komentar Powell yang "menyiratkan tidak ada kerangka waktu definitif untuk pengurangan suku bunga tampaknya memberikan tekanan tambahan pada kompleks energi," kata Jim Ritterbusch dari Ritterbusch and Associates.

Biaya pinjaman yang lebih tinggi cenderung mengurangi pertumbuhan ekonomi dan dapat membatasi permintaan minyak.

Investor akan mengalihkan perhatian mereka ke Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan untuk mencari tanda-tanda kekuatan atau kelemahan ekonomi AS.

"Bulan lalu, angka tersebut jauh lebih lemah dari yang diantisipasi, dengan kejutan cetakan yang memicu volatilitas di sektor minyak karena pedagang melihat angka yang lemah sebagai indikator permintaan yang negatif," kata Bob Yawger, direktur futures energi di Mizuho.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X