Berternak Ayam Organik Lebih Untung Besar Ketimbang Berternak Ayam Non Organik

photo author
- Jumat, 14 Juni 2024 | 15:05 WIB
Berternak Ayam Organik Lebih Untung Besar Ketimbang Berternak Ayam Non Organik
Berternak Ayam Organik Lebih Untung Besar Ketimbang Berternak Ayam Non Organik

Menurut Eko, perbedaan mendasar antara produk organik dengan non organik adalah pada telur, yaitu ada telur konvensional dan ada telur organik.

Induk yang nantinya menghasilkan telur tetas ini harus diberikan pakan yang serba organik.

Seperti tanaman pakan jagung yang diberi pupuk organik atau non kimiawi, tanpa pestisida dan bebas GMO (Genetically Modified Organism).

Selain itu juga pada ayamnya tidak boleh diberikan antibiotik, kecuali pada saat ayam terkena infeksi.

Namun syaratnya harus ada rekomendasi dari dokter hewan, bahwasannya pemberian antibiotik hanya untuk kejadian infeksi, bukannya sebagai pencegahan.

“Terlebih lagi untuk feed additivedan obat-obatan lain guna mempercepat molting atau perontokan bulu supaya segera berproduksi kembali. Maka hal tersebut tidak diperkenankan dalam rantai pemeliharaan ayam berbasis organik. Kemudian, pemeliharaan tidak dibenarkan menggunakan kandang baterai, dan harus memiliki sistem umbaran di luar kandang,” sebutnya.

Eko mengatakan, beberpa keunggulan ayam organik yang digadang aman, yaitu rendah lemak, tinggi protein dan bebas cemaran pestisida maupun paparan logam. Ini sangat ditonjolkan pada pada produk ayam organik, sehingga produk ini diklaim sehat untuk dikonsumsi.

“Terdapat satu sistem produksi yang berkelanjutan ditinjau dari tiga hal, yaitu health of soil, ecosystemdan fiber. Kemudian tergantung juga itu pada proses ekologi, siklus keanekaragaman, kondisi lokal dan lain-lain,” jelas Eko.

Penuhi Standar Organik dan Sertifikasi
Adapun definisi menurut Badan Standarisasi Nasional pada 2002, masih menurut Eko, organik merupakan istilah pelabelan bahwa satu produk telah diproses dengan standar produksi organik dan telah disertifikasi.

Sehingga ada dua kata kunci di sini, yaitu produksinya sesuai dengan standar organik dan telah tersertifikasi termasuk bidang peternakan atau lembaganya.

“Di dalam pertanian organik, termasuk di dalamnya adalah peternakan, terdapat prinsip yang harus dipenuhi. Terdapat 4 prinsip utama, yaitu yang pertama produk peternakan ini harus sehat bagi ternak dan maunusianya. Artinya, dengan pola pemeliharaan organik ternaknya tidak boleh sakit dan dapat memproduksi produk tersier, untuk kemudian dikonsumsi oleh masyarakat,” tegas dia.

Prinsip yang kedua, Eko menyebutkan, yakni dari pendekatan atau sumber daya yang tersedia di sekitarnya. Ketiga ialah sertifikasi, sehingga konsumen terjamin untuk mendapat produk yang tidak asal organik.

Dalam hal ini, masyarakat terjamin bahwa produk ayam organik tersebut tidak dicampur dengan bahan non organik.

Selanjutnya, prinsip yang keempat yaitu kesrawan harus diperhatikan. “Prinsip kesrawan ialah salah satu syarat utama dari peternakan organik. Sehingga, implementasinya tadi sudah saya singgung sedikit, yaitu tidak ada vaksin, feed additive, kandang baterai maupun pemberian antibiotik tanpa anjuran dokter hewan (limited medication),” tutup Eko.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X