Setelah Selesai Shalat Apakah Boleh Zikir dengan Mengeraskan Suara? Ustaz Adi Hidayat Anjurkan untuk Memahami Hadis Ini

Zikir Setelah Shalat Berjamaah

Dasar dari Hadis

Dalam beberapa hadits, disebutkan bahwa Rasulullah SAW dan para sahabatnya melakukan zikir dengan suara yang terdengar setelah shalat.

Salah satu hadits yang sering dijadikan acuan adalah hadits dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا، قَالَ: "إِنَّ رَفْعَ الصَّوْتِ بِالذِّكْرِ حِينَ يَنْصَرِفُ النَّاسُ مِنَ المَكْتُوبَةِ كَانَ عَلَى عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ." وَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ: "كُنْتُ أَعْلَمُ إِذَا انْصَرَفُوا بِذَلِكَ إِذَا سَمِعْتُهُ" (رواه البخاري)

Artinya: Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: "Mengeraskan suara dalam dzikir setelah orang-orang selesai dari shalat wajib itu terjadi pada zaman Nabi SAW." Ibnu Abbas berkata, "Aku mengetahui jika mereka telah selesai (shalat) dengan itu (dzikir yang dikeraskan) apabila aku mendengarnya." (HR. Bukhari)

Pendapat Ulama

Beberapa ulama memahami hadits ini sebagai dalil bahwa mengeraskan suara dalam dzikir setelah shalat berjamaah adalah sunnah dan diperbolehkan, terutama jika dilakukan dengan tujuan mengajarkan kepada orang lain atau membiasakan diri dalam berdzikir.

Tata Cara Dzikir Bersama

 

Dimulai dengan Istighfar dan Ta'awwudz

Setelah salam, dimulai dengan membaca istighfar (Astaghfirullah) tiga kali dan diikuti dengan ta'awwudz (A'udzu billahi min ash-shaytanir rajeem).

 

Membaca Dzikir yang Diajarkan oleh Nabi SAW

Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar masing-masing 33 kali, dan diakhiri dengan:

La ilaha illallah wahdahu la sharika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa ‘ala kulli shay’in qadeer.