Harga Minyak Mentah Mengalami Kenaikan dan Berada di Jalur Untuk Kenaikan Mingguan Ketiga Berturut-turut

photo author
- Jumat, 28 Juni 2024 | 19:52 WIB
Harga Minyak Mentah Mengalami Kenaikan dan Berada di Jalur Untuk Kenaikan Mingguan Ketiga Berturut-turut
Harga Minyak Mentah Mengalami Kenaikan dan Berada di Jalur Untuk Kenaikan Mingguan Ketiga Berturut-turut

realitasonline.id - Pada perdagangan Jumat (28/6/2024) harga minyak mentah mengalami kenaikan dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan ketiga berturut-turut.

Didorong oleh ekspektasi yang semakin meningkat bahwa The Fed akan segera mulai memangkas suku bunga serta menantikan data inflasi AS.

Berdasarkan data yang dilansir dari Reuters, kontrak berjangka Brent untuk penyelesaian Agustus, yang berakhir pada hari Jumat, naik 64 sen.

Atau 0,74%, menjadi US$87,03 per barel pada pukul 1105 GMT.

Kontrak Brent September yang lebih likuid naik 0,67% menjadi US$85,83 per barel.

Sedangkan, kontrak berjangka minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 68 sen, atau 0,83%, menjadi US$82,42 per barel.

Kontrak berjangka Brent dan WTI telah naik hampir 2% minggu ini, dengan kedua acuan berada di jalur untuk kenaikan sedikit lebih dari 6% dari bulan ke bulan.

Data inflasi konsumsi pribadi AS, ukuran inflasi yang disukai oleh Federal Reserve, akan dirilis pada pukul 1230 GMT.

"Pasar suku bunga mencari dua kali pemotongan suku bunga oleh The Fed pada akhir tahun ini, data harga akan menjadi validasi apakah ekspektasi terlalu dovish," kata Yeap Jun Rong, seorang ahli strategi pasar di IG.

Ekspektasi yang semakin meningkat mengenai siklus pelonggaran The Fed yang akan segera terjadi telah memicu reli risiko di pasar saham.

Pedagang sekarang memperkirakan peluang 64% untuk pemotongan pertama oleh The Fed pada bulan September, naik dari 50% sebulan yang lalu, menurut CME FedWatch Tool.

"Taruhan yang semakin meningkat tentang pemotongan suku bunga pada bulan September, dan dua kali pemotongan pada bulan Desember, kemungkinan akan membebani hasil Treasury dan dolar AS, sehingga memungkinkan harga minyak terus naik," kata Charalampos Pissouros, senior investment analyst di broker XM.

Penurunan suku bunga bisa menjadi berkah bagi minyak karena dapat meningkatkan permintaan dari konsumen.

Pemulihan marjin penyulingan fisik juga mendukung pasar, dengan marjin penyulingan kompleks Singapura rata-rata US$1 lebih tinggi pada bulan Juni dibandingkan dengan Mei, yaitu sekitar US$3,60 per barel.

Namun, ketidakpastian politik di Prancis yang berdampak pada permintaan minyak membatasi kenaikan harga minyak.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X