Tren Harga Minyak Mentah Menunjukkan Kecenderungan Naik Didorong Ketegangan di Timur Tengah dan Kondisi Ekonomi China

photo author
- Selasa, 25 Juni 2024 | 13:51 WIB
Tren Harga Minyak Mentah Menunjukkan Kecenderungan Naik Didorong Ketegangan di Timur Tengah dan Kondisi Ekonomi China
Tren Harga Minyak Mentah Menunjukkan Kecenderungan Naik Didorong Ketegangan di Timur Tengah dan Kondisi Ekonomi China

realitasonline.id - Berdasarkan Trading Economics, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik tipis 0,03% ke level US$ 81,64 per barel pada perdagangan Selasa (25/6/2024) hari ini.

Sementara harga minyak Brent juga mulai menguat 0,02% ke posisi US$ 86,01 per barel.

Menanggapi haln tersebut, Analis Deu Calion Futures (DCFX), Andrew Fischer melihat bahwa tren harga minyak menunjukkan kecenderungan naik yang konsisten tanpa adanya tanda-tanda perubahan yang signifikan.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Terkoreksi Karena Para Pedagang Mempertimbangkan Perkembangan Situasi Geopolitik di Timur Tengah

Di mana, ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi kenaikan harga ini adalah ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta kekhawatiran atas stagnasi ekonomi China dan tingkat pengangguran yang tinggi.

Dia mengatakan, adanya ketegangan yang meningkat di Timur Tengah, khususnya antara Israel dan Palestina, menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga minyak global.

Diketahui pada Senin (24/6), serangan udara Israel di Gaza mengakibatkan tewasnya sedikitnya 11 warga Palestina.

Baca Juga: Harga Minyak Mentah Stabil Tinggi Menuju Kenaikan Mingguan Berturut-turut Seiring Penurunan Tingkat Persediaan Minyak AS

Selain itu, tank-tank Israel juga maju di Rafah dan kembali memasuki daerah-daerah yang sebelumnya dikuasai di bagian Utara.

“Ketegangan ini meningkatkan kekhawatiran akan terganggunya suplai minyak dari kawasan yang kaya akan sumber daya alam tersebut,” kata Fischer dalam riset hariannya.

Fischer menuturkan bahwa situasi tersebut perlu diperhatikan dengan seksama karena dapat terus mendorong harga minyak naik dalam jangka pendek. Selain ketegangan di Timur Tengah, kondisi ekonomi China juga menjadi faktor yang signifikan dalam analisis harga minyak.

Menurut dia, meskipun harga minyak menunjukkan sedikit perubahan pada Selasa (25/6), namun pasar terus menilai keseimbangan antara ketegangan suplai dan pemulihan ekonomi di China.

Dia menyebutkan, kontrak berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik sedikit sebesar 7 sen menjadi US$ 86,06 per barel, sedangkan kontrak untuk bulan September naik 8 sen menjadi US$ 85,23.

Minyak mentah berjangka WTI AS juga naik 11 sen menjadi US$ 81,74 per barel.

Namun, Fischer melihat bahwa kekhawatiran atas rebound ekonomi China yang cenderung stagnan masih membayangi pasar minyak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X