Realitasonline.id | Sopir ambulans bernama Muhamad Rizkyansah, yang terhenti oleh iring-iringan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengajukan permintaan maaf setelah videonya viral di media sosial.
Rizkyansah, yang saat itu sedang membawa pasien kritis, sempat merekam dan menyebarkan video yang menunjukkan insiden tersebut.
Dalam videonya, Rizkyansah terlihat cemas dan meminta prioritas jalan menuju rumah sakit.
Video yang direkam Rizkyansah pada Rabu (26/6), menunjukkan bagaimana ambulans yang dikemudikannya terhenti di depan RSUD Murjani Sampit karena terhalang oleh massa yang memadati jalan untuk melihat rombongan pengawalan Presiden Jokowi.
Baca Juga: Pria Asal Klaten Minta MK Hapus Batas Usia SIM 17 Tahun Gegara Terbebani Antar-Jemput Adik
Video tersebut dengan cepat menarik perhatian netizen dan menimbulkan berbagai reaksi, termasuk tudingan bahwa Rizkyansah mungkin telah diintimidasi untuk meminta maaf setelah kejadian viral ambulans disetop tersebut.
Pada Kamis (27/6), Rizkyansah merilis video permintaan maaf. Dalam video tersebut, dia membacakan pernyataannya dari sebuah ponsel.
"Saya, Muhamad Rizkyansah alias Iki Delon, pada hari ini, Kamis (27/6), ingin menyampaikan permohonan maaf atas video yang sedang viral pada saat kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo. Pada saat itu, saya membawa pasien yang kritis dan membuat video dengan maksud agar mendapat prioritas jalan menuju rumah sakit. Saya memohon maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atau tidak nyaman dengan video tersebut," ujarnya.
Kombes Pol Erlan Munaji, Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, memberikan penjelasan terkait insiden tersebut.
Menurut Erlan, ambulans yang dikemudikan Rizkyansah terhenti bukan semata-mata karena iring-iringan Presiden Jokowi, tetapi juga karena kerumunan masyarakat yang ingin menyaksikan kehadiran pemimpin negara.
“Ketika ambulans hendak memasuki halaman rumah sakit, kendaraan terhalang oleh masyarakat yang membeludak di jalan. Pada waktu yang bersamaan, rombongan pengawalan presiden melintas pada jarak sekitar 10-20 meter,” jelas Erlan dilansir dari Kumparan pada Kamis (27/6).
Setelah insiden tersebut, anggota Polri yang berada di lokasi membantu mengarahkan ambulans masuk ke halaman RSUD Murjani.