Pasien akhirnya bisa dibawa masuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan segera. Erlan menambahkan bahwa pihak kepolisian akan melakukan evaluasi terkait protokol pengamanan dan pengawalan pejabat negara agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
"Tentunya, ini akan menjadi evaluasi ke depannya berkaitan dengan pengamanan dan pengawalan VVIP," ucapnya.
Video permintaan maaf dari Rizkyansah memicu berbagai reaksi dari netizen. Banyak yang merasa heran dengan permintaan maaf tersebut dan menuding adanya tekanan atau intimidasi yang mungkin dialami Rizkyansah.
Di media sosial, netizen mempertanyakan apakah Rizkyansah sang sopir ambulans minta maaf secara sukarela atau karena ada desakan dari pihak tertentu.
Baca Juga: Tak Lolos Jalur Zonasi, Orang Tua di Depok Nekat Ukur Jarak Rumah ke Sekolah Manual
Namun, ada juga yang memahami posisi Rizkyansah dan menyadari situasi darurat yang ia hadapi.
Beberapa pengguna media sosial mendukung tindakan Rizkyansah dalam upayanya membawa pasien kritis ke rumah sakit dan menilai bahwa permintaan maaf yang diajukan menunjukkan tanggung jawabnya sebagai pengemudi ambulans.
Pada hari kejadian, Presiden Jokowi sedang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kotawaringin Timur, yang menarik perhatian besar dari masyarakat setempat.
Antusiasme warga yang memadati jalan menyebabkan hambatan bagi beberapa kendaraan, termasuk ambulans yang sedang dalam situasi darurat.
Baca Juga: Tak Lolos Jalur Zonasi, Orang Tua di Depok Nekat Ukur Jarak Rumah ke Sekolah Manual
Rombongan pengawalan Presiden melintas di sekitar lokasi dengan pengamanan ketat, yang turut menyumbang pada terhentinya ambulans.