realitasonline.id - Bagi orang tua sering kewalahan menghadapi karakter anak yang semakin bertambahnya usia, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang berani dan mandiri serta mulai melawan juga membantah.
Walaupun terdengar positif, terkadang fase ini juga membuat anak semakin berani melawan dan suka membantah orangtuanya.
Semakin bertambah umur si anak akan mudah mengatakan "tidak" saat disuruh mandi, makan, hingga kabur dari kebiasaan tidur siang.
Baca Juga: Cara Mengatasi Si Kecil Memasuki Fase Suka Membantah kepada Orang Tua
Memang, tidak sedikit orangtua yang pada akhirnya jadi marah-marah dan hampir menyerah dengan sikap si kecil yang suka membangkang.
HArua diketahui, padahal sebetulnya, emosi dan marah-marah bukanlah cara terbaik untuk menghadapi anak suka membantah atau melawan.
Justru, orangtua harus memberikan perhatian secara penuh agar anak tumbuh menjadi anak penurut.
Baca Juga: Manfaat Kegiatan Motorik Halus Anak Usia 3-4 Tahun yang Perlu Dikuasai!
Anak suka membantah: bagian dari fase tumbuh kembang anak
Tidak sedikit orangtua yang tidak sabaran dan cepat emosi saat anak tidak melaksanakan perintahnya.
Padahal, sebetulnya tidak semua fase penolakan merupakan pertanda bahwa anak Anda tumbuh menjadi seorang pembangkang atau suka melawan.
Melansir dari Very Well Family, sifat melawan dan membantah merupakan bagian dari tumbuh kembang anak, biasanya dimulai sejak usia balita hingga remaja. Hal ini merupakan bentuk pertahanan diri anak terhadap situasi mengancam yang tidak ia sukai.
Anak biasanya mulai berani membalikkan omongan dan tidak mematuhi perintah orangtua, guru, maupun orang dewasa lainnya. Misalnya saat Anda menyuruhnya tidur siang, anak akan menolak dan tetap lanjut bermain tanpa memedulikan ocehan Anda.
Namun, perlu dipahami juga bahwa tidak semua perlakuan anak bisa dicap sebagai aksi perlawanan atau pembangkangan. Pasalnya, ini mungkin pertanda bahwa si kecil sedang fokus pada suatu kegiatan yang ia sukai dan tidak bisa diganggu.
Ambil contoh pada kasus tadi, anak tentu menolak tidur siang karena ia sedang asyik dengan mainannya. Apabila Anda menyuruh anak pada saat ia sedang santai, maka mungkin saja si kecil akan langsung menurut tidur siang tanpa harus ritual marah-marah atau kejar-kejaran dulu dengan orangtuanya.