Arya..
Ya Arya..
Suara itu kembali terdengar, kini suaranya sangat dekat seperti berbisik di telinganya. Bulu kuduk Arya seketika berdiri dengan hembusan angin yang kian dingin.
Ia kembali mencari arah suara perempuan tersebut. Arya ingat dengan cerita horror yang menyelimuti pohon nangka di kampus tersebut.
Ia pun mendongak ke atas dan..
“Aku di sini,” kata sosok itu dengan melambaikan tangan.
Seketika Arya terdiam membeku menyaksikan sosok kuntilanak nangkring di atas pohon nangka dengan rambutnya yang sangat panjang.
Dengan gemetar, ia berusaha menghiraukan panggilan sosok itu dengan menyalakan kembali motornya yang sempat dimatikan. Ia melaju dengan kecapatan penuh dan..
BRAKK!!
Arya menabrak tong sampah, ia berlari meninggalkan motornya karena mendengar suara tawa kuntilanak yang menggelegar di telinganya.
Hosh hosh..
“Lu kenapa lagi? Abis dikejar setan?” tanya Babe yang menganggetkan Arya.
“Be gua pingin pulang, ada kuntilanak di sono,” tuturnya dengan gemetaran.
“Hush udah ke pos satpam dulu aja,” kata Babe.
Satpam itu membawa Arya menuju pos satpam dengan mengendarai motornya. Di sana ia menenangkan mahasiswa itu yang masih syok dengan penampakan yang dilihatnya.