realitasonline.id - Pada perdagangan Rabu (14/8/2024) Wall Street kembali ceria di tengah pekan setelah rilis data inflasi Amerika Serikat (AS).
Diketahui S&P 500 berakhir lebih tinggi pada hari Rabu, memperpanjang catatan kenaikan menjadi lima hari.
Berdasarkan data inflasi terbaru meyakinkan investor yang bertaruh bahwa Federal Reserve akan mulai memangkas suku bunga AS bulan depan.
Baca Juga: Wall Street Bertengger di Zona Hijau dan Mencapai Level Tertinggi Hampir Dua Minggu
Diperdagangan hari ini, S&P 500 ditutup pada 5.455,21, naik 0,38% atau 20,78 poin. Nasdaq Composite ditutup pada 17.192,60, naik 0,03% atau 4,99 poin. Dow Jones Industrial Average ditutup naik 242,75 poin atau 0,61% pada 40.008,39.
Di sisi lain, Nasdaq Composite juga membukukan kenaikan harian kelima berturut-turut.
Walaupun hampir tidak menyentuh wilayah positif. Saham Alphabet dan beberapa saham teknologi berkapitalisasi besar terbebani.
Selain itu, pergerakan umumnya tenang karena banyak investor pergi berlibur di bulan Agustus dan pemicu baru untuk perdagangan tidak ada.
Pasar yang cenderung lebih sepi berkontribusi pada gambaran keseluruhan yang lesu di antara indeks acuan.
Baca Juga: Wall Street Melonjak Dengan indeks Nasdaq dan S&P 500 yang Ditutup Menguat Lebih dari 2%
Data harga konsumen AS terbaru yang dirilis pada hari Rabu, memperkuat ekspektasi bahwa Fed akan memulai pemotongan suku bunga pada bulan September.
Harga konsumen AS naik moderat pada bulan Juli. Kenaikan inflasi tahunan melambat hingga di bawah 3% untuk pertama kalinya sejak awal tahun 2021.
Sehari sebelumnya, data harga produsen yang lebih rendah dari perkiraan mengindikasikan inflasi terus menurun, meskipun belum sepenuhnya mencapai target 2% bank sentral AS.
Pasar uang sekarang melihat peluang 55% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Fed tanggal 17-18 September, menurut CME FedWatch Tool.