Harga Bitcoin Berfluktuatif Dipengaruhi Rilis Data Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat Bulan Juli

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 13:57 WIB
Harga Bitcoin Berfluktuatif Dipengaruhi Rilis Data Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat Bulan Juli
Harga Bitcoin Berfluktuatif Dipengaruhi Rilis Data Indeks Harga Konsumen Amerika Serikat Bulan Juli

realitasonline.id - Berdasarkan data inflasi AS tersebut diumumkan, harga BTC sempat melonjak ke level US$ 61.000. Tetapi harga bitcoin setelahnya turun ke level US$ 58.885.

Diketahui, diperdagangan Harga Bitcoin (BTC) fluktuatif dipengaruhi rilis data indeks harga konsumen Amerika Serikat (AS) bulan Juli.

Sementara, inflasi Consumer Price Index (CPI) tahunan AS turun menjadi 2,9% dari sebelumnya 3% pada bulan Juni, menurut data dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS.

Baca Juga: Harga Bitcoin Merosot dari Puncaknya di US$ 70.000 Sampai di Bawah US$ 60.000 Dalam Waktu Kurang dari Tujuh Hari

Selain itu, inflasi inti CPI AS turun selama empat bulan berturut-turut, mencapai 3,2% yang merupakan angka terendah sejak Maret 2021.

Menuru salah seorang Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, mengatakan bahwa penurunan inflasi ini sebenarnya memberikan peluang bagi The Fed untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga.

Tapi, keputusan tersebut masih akan ditentukan berdasarkan data pekerjaan dan inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) yang akan datang.

Baca Juga: Harga Bitcoin Melorot 17,00% Duduk ke Level US$ 50.404

Di sisi lain, berdasarkan data CME FedWatch, ada kemungkinan 50% bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 50 bps pada bulan September, dan bahkan ada kemungkinan penurunan total sebesar 100 bps sepanjang tahun ini.

"Pasar memprediksi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga lebih besar pada bulan September. Suku bunga yang lebih rendah biasanya mendorong minat terhadap aset berisiko seperti Bitcoin, karena imbal hasil dari instrumen yang lebih aman seperti surat utang negara cenderung menurun," ujar Fyqieh dalam siaran pers.

Walaupun data inflasi AS yang positif seharusnya memberikan sinyal pemulihan bagi pasar kripto, sentimen negatif tetap membayangi pergerakan Bitcoin. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah berita tentang pemerintah AS yang memindahkan 10.000 BTC ke Coinbase Prime.

Bitcoin tersebut diduga berasal dari kasus Silk Road dan disita oleh otoritas AS setelah transfer Bitcoin senilai US$2 miliar sebelumnya pada bulan Juli. Akibat berita ini, harga Bitcoin langsung turun, meskipun sempat naik sebelum rilis data inflasi AS.

Secara teknikal, Fyqieh melihat, Bitcoin sedang mencoba pulih dari penurunan harga sebesar 25% yang terjadi akibat gejolak pasar global beberapa waktu lalu. Meskipun Bitcoin telah hampir sepenuhnya menghapus kerugian tersebut, konfirmasi lebih lanjut dibutuhkan untuk memastikan kelanjutan rebound di sesi mendatang.

“Potensi pemangkasan suku bunga oleh The Fed bisa menjadi pemicu positif bagi harga BTC,” imbuhnya.

Fyqieh menganalisis, sejak mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada bulan Maret, Bitcoin mengalami penjualan besar-besaran yang melibatkan dompet dari berbagai ukuran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X