Review Film, Jenderal Soedirman (2015): Potret Heroik Sang Jenderal dalam Lika-Liku Perjuangan Kemerdekaan

photo author
- Jumat, 16 Agustus 2024 | 20:15 WIB

Realitasonline.id | Film "Jenderal Soedirman" (2015) merupakan sebuah karya sinematik yang mengangkat kisah perjuangan salah satu pahlawan terbesar dalam sejarah Indonesia, Jenderal Soedirman.

Disutradarai oleh Viva Westi, film ini memberikan gambaran mendalam tentang perjuangan Soedirman dalam memimpin gerilya melawan penjajah Belanda selama agresi militer kedua pada tahun 1948.

Film ini tidak hanya menjadi tontonan, tetapi juga sebagai pengingat akan semangat dan dedikasi para pahlawan kemerdekaan Indonesia.

Sinopsis Film ini mengisahkan perjalanan Jenderal Soedirman (diperankan oleh Adipati Dolken) setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Review Film 'Hati Merdeka' (2011): Penutup yang Menggugah dalam Trilogi Merah Putih

Ketika Belanda melancarkan Agresi Militer II pada Desember 1948, Jenderal Soedirman memimpin pasukan TNI dalam gerilya di pedalaman Jawa untuk mempertahankan kemerdekaan.

Meskipun kondisi kesehatannya memburuk akibat penyakit tuberculosis, semangatnya tidak pernah surut.

Dengan berbagai taktik perang gerilya, Soedirman terus memimpin perjuangan rakyat hingga akhirnya berhasil memaksa Belanda untuk mundur dan mengakui kedaulatan Indonesia.

Baca Juga: Salah Satu Karya Besar dalam Perfilman Indonesia, Review Film Soekarno (2013): Kisah Hidup Sang Proklamator dalam Sebuah Epik Sinematik

Kekuatan Akting Adipati Dolken, sebagai Jenderal Soedirman, berhasil menampilkan performa yang mengesankan. Karakternya terasa hidup dengan penampilan yang karismatik dan penuh semangat.

Dalam setiap adegan, Adipati mampu menghadirkan sosok Soedirman yang tegas namun penuh kebijaksanaan, mencerminkan kepemimpinan yang tak tergoyahkan.

Chemistry antara Adipati dengan para pemeran pendukung lainnya, seperti Ibnu Jamil yang memerankan Soekarno dan Mathias Muchus sebagai Tan Malaka, juga menambah kedalaman cerita.

Sinematografi dan Visual Viva Westi sebagai sutradara berhasil menangkap keindahan lanskap Indonesia yang kontras dengan kesulitan perang.

Sinematografi film ini berhasil menghadirkan nuansa yang menegangkan sekaligus emosional melalui penggunaan kamera yang dinamis dan pencahayaan yang dramatis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tri Puji Astuti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X