Realitasonline.id | Indonesia memiliki sejarah panjang perjuangan emansipasi wanita, dan salah satu tokoh paling ikonik dalam perjuangan tersebut adalah Raden Ajeng Kartini.
Film "Kartini" yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo berusaha menghidupkan kembali semangat dan perjuangan Kartini melalui layar lebar.
Dalam review ini, kita akan menggali lebih dalam bagaimana film ini berhasil menggambarkan sosok Kartini dan pesan-pesan yang ingin disampaikan kepada penonton.
Sinopsis Singkat
Film "Kartini" mengisahkan perjalanan hidup R.A. Kartini (diperankan oleh Dian Sastrowardoyo) sejak masa kecil hingga dewasa. Terlahir dalam keluarga bangsawan Jawa yang konservatif, Kartini tumbuh dengan keinginan kuat untuk memperjuangkan hak-hak perempuan, terutama dalam bidang pendidikan.
Bersama kedua saudara perempuannya, Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita Nugraha), Kartini berusaha melawan tradisi yang membatasi peran wanita hanya sebatas di dalam rumah.
Film ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi Kartini dalam perjuangannya, termasuk pertentangan dengan ayahnya sendiri, Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo), serta tekanan sosial dari lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: 5 Tokoh Belanda yang Sering Dikaitkan dengan Kekejaman di Indonesia
Pendalaman Karakter dan Akting Para Pemeran
Dian Sastrowardoyo berhasil memberikan penampilan yang kuat dan meyakinkan sebagai Kartini. Dia mampu mengekspresikan emosi dan determinasi Kartini dengan sangat baik, membuat penonton merasakan setiap perjuangan dan dilema yang dihadapi tokoh tersebut.
Chemistry antara Dian, Acha Septriasa, dan Ayushita juga terasa natural, menggambarkan ikatan saudara yang erat dan saling mendukung dalam menghadapi tekanan sosial.
Performa Deddy Sutomo sebagai Raden Sosroningrat juga patut diapresiasi. Dia berhasil menampilkan sosok ayah yang tegas namun sebenarnya memiliki kasih sayang yang dalam terhadap anak-anaknya.
Karakter-karakter pendukung lainnya seperti Christine Hakim sebagai Ngasirah dan Djenar Maesa Ayu sebagai Moeryam juga menambah kedalaman cerita dengan penampilan yang solid.
Baca Juga: 7 Langkah Membangun Personal Branding yang Kuat di Era Digital