realitasonline.id - Bagi anda yang pernah membaca cerita rakyat seperti Malin Kundang atau Lutung Kasarung? Membaca cerita rakyat memang seru, bukan?
Salah satu jenis cerita rakyat adalah hikayat. Pernah dengar? Sama seperti cerita rakyat jenis lainnya, hikayat juga sarat akan pelajaran dan nilai-nilai kehidupan.
Sebelumnya, sudah pernah dibahas mengenai apa itu hikayat, karakteristik, jenis, dan bentuknya.
Sudah baca belum? Agar pemahamanmu tentang hikayat makin dalam, yuk simak contoh hikayat penuh makna dan pelajaran berharga berikut ini!
Apa itu Hikayat?
Hikayat berasal dari bahasa Arab yaitu haka yang artinya bercerita atau menceritakan. Hikayat adalah cerita Melayu klasik yang menonjolkan unsur penceritaan berciri kemustahilan dan kesaktian tokoh-tokohnya.
Dengan mendengarkan atau membaca hikayat, kamu bisa mengetahui tentang budaya, moral, dan nilai-nilai kehidupan yang berharga.
Hikayat merupakan cerita Melayu kuno yang bercerita tentang kerajaan, pahlawan, dan tokoh terkenal, sering kali penuh dengan fantasi, kekuatan ajaib, dan hal-hal aneh.
Apakah kamu pernah membaca cerita Abu Nawas dan berbagai masalahnya? Abu Nawas merupakan salah satu contoh hikayat yang populer.
Ciri-Ciri Hikayat
Berikut adalah ciri-ciri hikayat yang perlu kamu ketahui:
-Menggunakan bahasa Melayu kuno atau lama.
-Mengandung hal-hal mustahil dan kekuatan ajaib.
-Pengarangnya tidak diketahui atau bersifat anonim.
-Kisah-kisah hikayat berpusat di lingkungan istana atau bertema kerajaan.
-Menggunakan kata-kata lama yang sudah jarang digunakan saat ini.
5 Contoh Hikayat berbagai Tema
Nah, setelah memahami apa itu hikayat dan ciri-cirinya, berikut ini ada 20 contoh hikayat berbagai tema untuk memperdalam pemahamanmu, simak ya!
1. Contoh Hikayat Bayan Budiman
Sebermula ada saudagar di negara Ajam. Khojan Mubarok namanya, terlalu amat kaya, akan tetapi ia tiada beranak.
Tak seberapa lama setelah ia berdoa kepada Tuhan, maka saudagar Mubarok pun beranaklah istrinya seorang anak laki-laki yang diberi nama Khojan Maimun.
Setelah umurnya Khojan maimun lima tahun, maka diserahkan oleh bapaknya mengaji kepada banyak guru sehingga sampai umur Khojan Maimun lima belas tahun, ia di pinangkan dengan anak saudagar yang kaya, amat elok parasnya, namanya Bibi Zainab.
Hatta beberapa lamanya Khojan Maimun beristri itu, ia membeli seekor burung bayan jantan. Maka beberapa di antara itu ia juga membeli seekor tiung betina, lalu dibawanya ke rumah dan ditaruhnya hampir sangkaran bayan juga.