Adaptasi dari Film Korea, Review Film Sunyi: Horor yang Menyentuh Ketakutan dalam Ketenangan

photo author
- Senin, 19 Agustus 2024 | 22:06 WIB

Realitasonline.id | Film "Sunyi," yang dirilis pada tahun 2019, merupakan adaptasi dari film Korea Selatan berjudul "Whispering Corridors."

Disutradarai oleh Awi Suryadi, film ini menggabungkan elemen horor dan drama yang menghadirkan nuansa mencekam di dalam lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan bagi para siswa.

"Sunyi" berfokus pada kisah bullying yang terjadi di sebuah sekolah elit dan misteri yang menyelimuti sekolah tersebut.

Alur Cerita: "Sunyi" mengisahkan Alex, seorang siswa baru di sekolah elit yang harus menghadapi tekanan dari senior dan teman-temannya.

Dia mulai mengalami berbagai kejadian aneh dan menakutkan di sekolah tersebut, terutama setelah dia mendengar tentang kisah arwah yang gentayangan.

Seiring berjalannya waktu, Alex mulai menyadari bahwa kejadian-kejadian tersebut berkaitan dengan masa lalu kelam sekolah itu, di mana sebuah tragedi mengerikan pernah terjadi.

Baca Juga: Ritual Babi Ngebet Bisa Cepat Jadi Jutawan Dalam Hitungan Hari

Kekuatan Film: "Sunyi" berhasil menciptakan atmosfer yang mencekam melalui sinematografi yang apik dan penggunaan suara yang mengganggu. Awi Suryadi, yang dikenal dengan film-film horor lainnya seperti "Danur," dengan cermat membangun ketegangan tanpa perlu banyak menggunakan jumpscare yang berlebihan.

Penceritaan film ini juga menyentuh isu sosial yang relevan, seperti bullying dan tekanan sosial di lingkungan sekolah, yang menambah kedalaman cerita.

Performa Akting: Deretan pemain muda berbakat, seperti Angga Yunanda dan Amanda Rawles, berhasil menampilkan karakter-karakter yang terjebak dalam situasi yang menakutkan dengan sangat baik.

Angga Yunanda, sebagai Alex, mampu membawa penonton merasakan ketakutan dan kebingungannya dalam menghadapi teror yang ada di sekolah tersebut.

Kelemahan: Meskipun "Sunyi" memiliki banyak aspek positif, beberapa penonton mungkin merasa bahwa alur cerita film ini bergerak terlalu lambat.

Pengembangan karakter tertentu juga terasa kurang mendalam, sehingga beberapa momen dramatis kehilangan dampaknya.

Selain itu, sebagai film adaptasi, "Sunyi" mungkin akan dibandingkan dengan film aslinya, dan bagi beberapa orang, versi Indonesia ini mungkin tidak mampu menghadirkan teror yang sama kuatnya seperti versi Korea-nya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tri Puji Astuti

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X