Realitasonline.id | Menurut dr Zaidul Akbar, konsep makan tiga kali sehari mungkin tidak selalu ideal untuk semua orang.
dr Zaidul Akbar menyarankan agar pola makan disesuaikan dengan kebutuhan tubuh dan gaya hidup masing-masing individu.
dr Zaidul Akbar lebih merekomendasikan pendekatan yang lebih fleksibel seperti pola makan dua kali sehari.
Atau bahkan sekali sehari, yang dikenal dengan istilah "OMAD" (One Meal A Day), terutama bagi mereka yang ingin melakukan detoksifikasi atau menjaga berat badan.
dr Zaidul Akbar percaya bahwa makan dengan frekuensi lebih sedikit dapat memberikan tubuh waktu yang cukup untuk mencerna makanan dan membakar lemak yang tersimpan.
Ia juga menekankan pentingnya kualitas makanan yang dikonsumsi, dengan fokus pada makanan alami dan utuh, seperti sayuran, buah-buahan, protein nabati, dan lemak sehat.
Selain itu, dr Zaidul Akbar juga menekankan pentingnya mendengarkan tubuh kita.
Jika tubuh merasa tidak lapar, tidak perlu memaksakan diri untuk makan hanya karena mengikuti kebiasaan tiga kali makan sehari.
Pola makan yang lebih sedikit tapi padat nutrisi dan berkualitas, ditambah dengan waktu puasa yang cukup (seperti puasa intermiten).
Dapat memberikan manfaat kesehatan yang lebih baik, termasuk meningkatkan metabolisme, memperbaiki sistem pencernaan, dan membantu dalam proses detoksifikasi tubuh. (MIF)