Ramalan Kurs Rupiah Bakal Melemah di Perdagangan di Awal Bulan Dibayangi Hasil Rilis Data Inflasi PCE AS

photo author
- Sabtu, 31 Agustus 2024 | 11:00 WIB
Ramalan Kurs Rupiah Bakal Melemah di Perdagangan di Awal Bulan Dibayangi Hasil Rilis Data Inflasi PCE AS
Ramalan Kurs Rupiah Bakal Melemah di Perdagangan di Awal Bulan Dibayangi Hasil Rilis Data Inflasi PCE AS

realitasonline.id - Pada perdagangan di akhir pekan, Jumat (30/8/2024) kurs rupiah tergelincir 0,20% secara harian ke level Rp 15.455 per dolar AS pada Jumat (30/8).

Diketahui kurs rupiah Jisdor BI juga melemah 0,41% secara harian ke level Rp 15.473 per dolar AS.

Melansir Bloomberg diperdagangan dalam sepekan, rupiah di pasar spot menguat sekitar 0,23% secara mingguan ke level Rp 15.455 per dolar AS dari level penutupan akhir pekan lalu Rp 15.492 per dolar AS.

Baca Juga: Kurs Rupiah Menguat 0,24% ke Level Rp 16.260 Per Dolar AS di Perdagangan Terakhir Bulan Juli

Sementara, kurs rupiah Jisdor Bank Indonesia (BI) juga menguat sekitar 0,52% secara mingguan ke level Rp 15.473 per dolar AS dari level penutupan akhir pekan lalu Rp 15.554 per dolar AS.

Menanggapi hal tersebutDirektur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencermati, dolar AS terbantu oleh tanda-tanda ketahanan ekonomi AS yang terus berlanjut.

Ternyata hal ini terjadi setelah data produk domestik bruto (PDB) AS yang dirilis kemarin menunjukkan ekonomi AS tumbuh lebih dari yang diperkirakan pada kuartal kedua 2024.

Baca Juga: Kurs Rupiah Terus Berlanjut Melemah Dibuka di Level Rp 16.316 Per Dolar AS Pagi Ini

Di sisi lain, kurs rupiah melemah pada Jumat (30/8) dipengaruhi penantian investor terhadap data indeks harga Price Consumption Expenditure (PCE) AS yang akan dirilis Jumat (30/8) malam.

“Ekonomi yang kuat dan inflasi yang lesu dapat membuat Fed kurang bersemangat untuk memangkas suku bunga secara tajam,” jelas Ibrahim dalam risetnya.

Dia melihat, para pedagang saat ini masih mempertahankan taruhan untuk pelonggaran pada bulan September. Mereka (para investor) lebih condong ke arah pemotongan yang lebih kecil, 25 basis poin (bps), berdasarkan data CME Fedwatch.

Dari Asia, pelemahan rupiah di akhir pekan berkaitan dengan rilis data indeks harga konsumen Tokyo menunjukkan inflasi tumbuh sedikit lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Agustus.

Terpantau inflasi inti bergerak kembali mendekati target tahunan Bank of Japan (BOJ) sebesar 2% di tengah peningkatan belanja swasta.

Akibatnya, pembacaan tersebut memperkuat gagasan bahwa peningkatan inflasi akan memberi BOJ lebih banyak ruang untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

Pembacaan inflasi indeks harga produsen Tokyo juga membuat pasar mengabaikan hasil produksi industri dan penjualan ritel yang mengecewakan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Cut Yuli

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB
X