Realitasonline.id | dr Aisyah Dahlan, seorang psikolog dan konselor Islam ternama, kerap berbagi wawasan tentang cara menjaga keharmonisan rumah tangga.
Ia menekankan pentingnya komunikasi dan menyarankan para istri untuk menghindari mengucapkan kalimat-kalimat tertentu yang dapat menyakiti atau menyinggung suami mereka.
Berikut ini delapan pernyataan yang ia anjurkan untuk tidak diucapkan, dengan menekankan bahwa angka 5 sering diucapkan:
"Kamu kok nggak bisa kayak suami orang lain?"
Pernyataan ini menyiratkan adanya perbandingan, yang dapat menimbulkan perasaan tidak mampu dan dendam dalam diri seorang suami.
Membandingkan suami Anda dengan orang lain dapat merusak harga dirinya dan menciptakan ketegangan dalam pernikahan.
"Aku nyesel nikah sama kamu."
Mengungkapkan penyesalan atas pernikahan sangat menyakitkan.
Kata-kata seperti itu dapat menciptakan jarak emosional dan membuat suami merasa tidak dicintai atau tidak dihargai.
"Kamu nggak pernah paham perasaanku."
Frasa ini mungkin sering diucapkan saat frustrasi, tetapi bisa jadi menuduh. Alih-alih memulai percakapan, hal itu malah membuat suami bersikap defensif dan cenderung tidak mau mendengarkan.
"Semua ini salah kamu."
Menyalahkan suami atas semua masalah tanpa mempertimbangkan tanggung jawab bersama dapat menimbulkan rasa bersalah dan marah. Diskusi yang membangun lebih efektif daripada menyalahkan.
"Kamu nggak pernah berusaha untuk keluarga ini."
Meremehkan usaha suami, bahkan jika usaha itu tidak sesuai harapan, bisa jadi hal yang melemahkan semangat. Mengakui usaha, bahkan yang kecil, adalah kunci untuk penguatan positif dan kemitraan.