Kemudian dilakukan juga pendamingan kesehatan usia produktif dan calon pengantin, pengadaan makanan pendamping ASI, pengadaan Susu Tinggi Protein untuk ibu hamil, replikasi Momentum Private Healthcare Delivery (MPHD) di Rumah Sakit untuk penanganan kegawatdaruratan ibu hamil/bersalin dan upaya lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin mengatakan prevalensi stunting atau gangguan pertumbuhan pada anak turun selama lima tahun terakhir, yaitu pada tahun 2018 tercatat sebesar 30,18% menjadi 21,5% pada tahun 2023.
Prevalensi stunting sendiri kerap digunakan untuk menggambarkan jumlah kasus stunting yang ada di suatu daerah berdasarkan data yang telah dihimpun.
“Selama pelaksanaan program percepatan penurunan stunting lima tahun terakhir, begitu banyak kemajuan yang sudah tercatatkan. Artinya dalam 5 tahun kita bisa menurunkan prevalensi stunting sebesar 9,3% atau rata-rata, 1,85% per tahunnya,” kata Wakil Presiden.
Wakil Presiden pun mengklaim penurunan ini 1,5 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan periode 2013-2018. Oleh sebab itu, dirinya mengapresiasi seluruh pihak yang ikut berpartisipasi dalam program percepatan penurunan stunting secara nasional tersebut.
“Kita patut berbangga bahwa semua pencapaian ini adalah buah dari kerja keras kerja cerdas dan kerja kolaboratif kita semua,” ucap Wakil Presiden. (AL)