Realitasonline.id - Banda Aceh | Di tengah semaraknya perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut tahun 2024, sosok Brigadir Farah Nadia, seorang Polwan cantik dari Ditlantas Polda Aceh mencuri perhatian masyarakat.
Meraka mendapatkan tugas sebagai satu-satunya polwan garda terdepan dalam pengawalan menteri dan para atlet menjadikannya sosok yang inspiratif.
Farah, begitu ia akrab disapa, merupakan bagian dari tim pengawalan yang bertugas sejak awal penyelenggaraan PON XXI. Perempuan kelahiran Banda Aceh, 3 April 1995 tersebut, mengaku, ia bangga bisa terlibat langsung dalam event olahraga sebesar PON.
Baca Juga: Pj Bupati Abdya Serahkan 5 Unit Motor Honda Vario 160 ke Petugas KB, Ternyata Anggarannya dari Sini
“Saya merasa terhormat bisa dipercaya untuk mengawal para atlet, terutama di cabang olahraga sepak bola yang sangat diminati masyarakat ini,” kata Farah kepada awak media saat ditemui di sela-sela tugasnya, Minggu, (22/9/2024).
Sebagai seorang polwan, Farah tidak hanya bertugas di belakang layar di bagian administrasi, ia juga kerap terlihat di lapangan dan berhasil membuktikan bahwa perempuan juga mampu berprestasi di bidang yang didominasi laki-laki. Bahkan Farah pernah mendapatkan beberapa penghargaan dari Kapolda Aceh.
Farah, yang merupakan angkatan 4339 Dtn Nusantara, bertugas mengawal iring-iringan bus atlet sejak awal penyelenggaraan PON. Tugasnya tidak hanya sebatas menjaga keamanan lalu lintas, tetapi juga memastikan kelancaran perjalanan para atlet menuju lokasi pertandingan.
Baca Juga: Tiga Paslon Bupati Abdya Peroleh Nomor Urut, KIP Sebut Sesuai PKPU
"Saya mengawal cabor sepak bola setiap hari sejak awal PON. Tidak hanya kontingen Aceh, tapi juga Jawa Barat, Papua, dan lainnya. Tugasnya menarik karena kita bisa berinteraksi langsung dengan para atlet," ujar Farah dengan semangat.
Sebagai seorang polwan, Farah merasa bangga bisa diberi kepercayaan untuk menjalankan tugas penting ini. Ia juga mengakui bahwa tugasnya tidak selalu mudah. Terkadang, ia harus bertugas dalam waktu yang lama dan menghadapi berbagai kondisi cuaca serta membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Namun ibu dari satu anak itu menyatakan bahwa semua itu tidak menyurutkan semangatnya untuk memberikan yang terbaik.