Realitasonline.id - Jakarta | Pengurus Pusat Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Periode 2024-2029 yang dipimpin oleh Firdaus resmi dikukuhkan. Pengukuhan tersebut dilaksanakan di Hall Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2024) petang yang disaksikan oleh ratusan tamu undangan mulai dari tokoh-tokoh senior pers, jenderal TNI, praktisi IT, pengusaha dan pegiat media siber, dan Ketua SMSI se-Indonesia.
Adapun pengurus SMSI yang dikukuhkan oleh Ketum Firdaus adalah Sekjen Makali Umar, Bendahara Iwan Jamaluddin dan hampir 100 pengurus lengkap. Di jajaran Wakil Ketua ada Yono Hartono, Ilona Juwita, Marten Slamet, HM. Nasir, Retno Intani dan Cahyono Adi.
Dewan Pembina Ketua Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman, Dewan Pertimbangan Ketua Irjen (Pol) Benny Jozua Mamoto, dan Dewan Pakar Ketua Prof. Dr. Yudhi Chrisnandi.
Baca Juga: Wartawan yang Memecat Dirinya Sendiri
Menurut Firdaus, dengan kabinet lengkap ini, kapal besar SMSI segera berlayar dalam lautan pers yang makin kompetitif. Dengan jumlah anggota yang 3.500 lebih media siber, SMSI adalah kekuatan yang tidak bisa dianggap enteng.
"Kita akan bangun iklim media yang sehat, kompetitif dan mengawal demokrasi Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk lima tahun ke depan ini," kata Firdaus seusai mengukuhkan pengurus.
Berbagai program Pengurus SMSI periode 2024-2029 akan diluncurkan dalam waktu dekat, yang nanti diawali MOU dengan beberapa Kementerian dan Lembaga. Nanti program akan ditindaklanjuti ke daerah oleh Pengurus SMSI Provinsi bersama seluruh anggota.
Baca Juga: Ketua SMSI Sumut Ungkap 3 Kunci Pelaksaan Pilkada 2024 agar Tercipta Situasi Kondusif
SMSI Pusat Dikukuhkan, SMSI Aset Besar Bangsa di Alam Demokrasi
Dalam pengukuhan ini, lembaga Dewan Pakar SMSI Pusat diketuai oleh Prof. Dr. Yudhi Chrisnandi mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi dengan anggota antara lain Prof. Dr. Henry Subiakto, Prof. Taufiqurrahman, Mahfudin Nigara, Hersubeno Arief dan salah satu Wakil Sekretaris Dewan Pakar adalah Dr. Anton Permana, Doktor Ilmu Pemerintahan jebolan IPDN Jakarta.
