Realitasonline.id | Buya Yahya pernah menjelaskan perbedaan antara orang beriman dan orang kafir dalam menghadapi sakit, khususnya terkait dengan lamanya waktu sakit.
Menurut Buya Yahya, dalam perspektif agama Islam, sakit yang dialami oleh orang beriman merupakan ujian dari Allah yang bisa menjadi penghapus dosa dan sarana untuk meningkatkan derajat mereka di sisi-Nya.
Setiap rasa sakit yang dialami oleh orang beriman dianggap sebagai bentuk kasih sayang Allah agar mereka bisa lebih mendekat kepada-Nya.
Sebaliknya, Buya Yahya menjelaskan bahwa bagi orang kafir, sakit yang mereka alami tidak memberikan manfaat spiritual karena mereka tidak beriman kepada Allah.
Sakit yang dialami oleh mereka lebih merupakan bentuk hukuman atau teguran di dunia.
Mereka tidak mendapatkan pahala atau penghapusan dosa dari rasa sakit tersebut karena tidak ada keimanan yang melandasi kesabaran dan penerimaan mereka terhadap ujian dari Allah.
Namun, Buya Yahya juga menekankan bahwa hanya Allah yang mengetahui secara pasti hikmah di balik setiap ujian dan musibah yang diberikan kepada hamba-hamba-Nya, baik yang beriman maupun tidak.***