Ia juga aktif mendampingi dan memberdayakan kelompok usaha seperti CV Barokah Sayur, sebuah klaster usaha pertanian hortikultura di kampung tersebut.
Pendampingan pun diberikan BRI untuk CV Barokah Sayur dalam bentuk literasi keuangan, penyuluhan pertanian, hingga pemberian alat-alat mesin pertanian.
"Mereka sangat antusias dan merasa senang dengan bantuan yang diberikan. Bahkan, mereka ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka bisa menghasilkan produk yang lebih baik," ujar Agustina.
Dalam menjalankan tugasnya saat mendampingi nasabah, ia beberapa kali menemui nasabah yang kesulitan membayar pinjaman.
Namun, dengan pendekatan personal dan edukasi keuangan, ia membantu nasabah menjaga nama baik mereka di dunia perbankan.
"Banyak nasabah yang awalnya enggan menabung atau meminjam, tapi setelah diberikan pemahaman, mereka mulai percaya dan merasa nyaman bekerja sama dengan BRI," kata Agustina.
Baca Juga: Usai Kelilit dan Diteror Pinjol, Satu Keluarga di Kediri Pilih Akhiri Hidup Bersama
Sebagai Mantri, Agustina memiliki harapan besar untuk nasabah binaannya. Ia ingin melihat mereka berkembang dan mampu meningkatkan taraf hidup melalui usaha yang mereka jalankan.
Agustina juga berharap BRI terus memberikan dukungan melalui program-program inovatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
"Peran saya sebagai Mantri sangat berpengaruh di kampung ini, selain memberikan pinjaman, saya juga membantu mereka dengan menjemput tabungan atau memberikan solusi atas masalah ekonomi yang dihadapi," ujarnya.
Dengan semangat tersebut, Agustina bertekad terus menjadi jembatan antara BRI dan masyarakat kecil, membantu mereka meraih mimpi dan mencapai kemandirian ekonomi.
Kisah Agustina sebagai mantri BRI pun menunjukkan bagaimana terdapat cerita perjuangan yang menginspirasi.
Ya, dengan dedikasi, kerja keras, dan semangat untuk melayani, Agustina telah membuktikan bahwa peran seorang mantri bukan sekadar pekerjaan, tetapi sebuah panggilan untuk membawa perubahan positif bagi masyarakat disekitarnya. (*)