Baca Juga: Martabe Food Court, Peluang Baru Untuk UMKM Lokal di Tapanuli Selatan
"Fenomena kebahagiaan massal ini memang lumrah dilihat, bahkan kemarin, sesaat jemaah KNO 9 Sumut selesai melaksanakan lontar jumroh untuk Nafar awwal, saya melihat dari atas jembatan layang, para supir dan kernet bus yang berjejer, berteriak teriak mabrur..mabrur takbiir..takbiir sambil melambai lambaikan tangan kegirangan saat jemaah keluar dari terowongan mina untuk kembali menuju tenda,” ujar Lukman.
Lukman juga menambahkan, satu jemaahnya atas nama Sri Sukenti (65) penduduk jl. Padang Letda Sujono Medan Tembung yang dalam keadaan sakit terbaring di rumah sakit King Abdul Aziz saat puncak Armuzna, telah diikutkan program badal haji, mengingat fisik yang bersangkutan sangat lemah dan tergantung pada alat medis, tidak memungkinkan baginya ikut Safari Wukuf dan saat sekarang sudah mulai membaik dan tengah berada di klinik Tim Kesehatan Haji Indonesia ( TKHI) dan akan diikutkan program Tanazul.(IW)