Realitasonline.id - Saat Elon Musk mengaku secara terbuka memakai jasa boosting game, banyak yang terbelalak. Tapi ada juga yang berbisik dalam hati: “Ya saya juga pernah.”
Dan dari pengamatan Iqbal Sandira, pernyataan Musk bukan hanya viral—tapi validasi terhadap tren yang sudah berjalan diam-diam selama bertahun-tahun.
Apa yang Salah Jika Semua Orang Memakai Boosting?
Ini adalah pertanyaan klasik. Iqbal menjawabnya dengan perspektif realistis.
“Yang salah bukan semua orang pakai boosting. Yang salah adalah ketika
developer tidak mengantisipasi kebutuhan akan opsi efisien dalam progres
game.”
Game modern sudah seperti “kerja shift kedua” dengan misi harian, reward mingguan, battle pass musiman. Tak semua orang bisa mengejar itu.
Zeusx: Etika Sebelum Transaksi
Zeusx.com Gaming Marketplace menempatkan edukasi dan etika sebagai bagian dari
layanannya. Ada kode etik bagi seller, sistem verifikasi identitas, dan larangan keras
penggunaan cheat atau script ilegal.
“Kita ingin pengguna merasa aman, dan tahu bahwa boosting bukan berarti
curang—selama dilakukan dalam batas wajar dan etis,” kata Iqbal.
Zeusx juga mendorong seller untuk menjelaskan detail layanan: level apa yang dicapai, durasi estimasi, metode manual atau semi-otomatis.
Efek Samping Jika Tanpa Regulasi
Jika boosting dilakukan sembarangan, tanpa kontrol seperti yang disediakan Zeusx, maka risiko berikut bisa muncul:
● Akun dibanned oleh developer karena metode ilegal.
● Data pengguna dicuri atau disalahgunakan.