Wamen Ossy juga mengingatkan para Taruna bahwa mereka adalah calon pemimpin dan profesional yang akan berperan dalam mewujudkan tata kelola agraria yang adil dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, selain menguasai pengetahuan teknis, mereka juga dituntut memiliki rasa tanggung jawab moral yang tinggi.
" Kalian bukan hanya belajar tentang teknis dan hukum pertanahan, tetapi juga tentang filosofi, keadilan, dan tanggung jawab moral dalam mengelola sumber daya agraria bangsa ini, ” pungkasnya.
Penutupan PKKTB ini menjadi langkah awal bagi para Taruna/i STPN Tahun 2025 untuk memulai perjalanan akademik dan pengabdian mereka.
Baca Juga: RDP Komisi II DPR RI, Menteri Nusron Wahid Laporkan Progres Pendaftaran 98 Persen Secara Nasional
Dengan bekal tiga nilai yang dititipkan, mereka diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam menghadirkan layanan pertanahan yang profesional, berintegritas, dan berpihak pada rakyat.(RI)