Dalam kesempatan yang sama, Khofifah menyatakan akan terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk semakin meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Inklusi keuangan di Jawa Timur sudah cukup tinggi, tetapi tingkat literasinya masih perlu ditingkatkan melalui diseminasi dan edukasi yang lebih komprehensif. Tujuannya agar layanan keuangan dan pembiayaan semakin mudah dijangkau, aman, dan berdaya guna bagi masyarakat,” katanya.
Khofifah juga mendukung program inklusi keuangan OJK yang mencakup semua kalangan masyarakat melalui prinsip “No One Left Behind” agar semua masyarakat maju bersama, tumbuh bersama, dan tangguh bersama.
“Semoga puncak Bulan Inklusi Keuangan ini menjadi bagian dari upaya memperkuat dan meneguhkan seluruh potensi yang ada di Jawa Timur, serta menjadi inspirasi bagi provinsi lain di Indonesia,” katanya.
Selama periode BIK 2025, tercatat:
• 5.182 kegiatan literasi dan inklusi keuangan di seluruh Indonesia
• 10.874.634 peserta edukasi keuangan yang berhasil secara signifikan
meningkatkan jangkauan peserta sebesar 67,87 persen dibandingkan BIK
tahun lalu.
• Akses keuangan baru yang terbuka:
o 3,55 juta rekening perbankan baru;
o 1,47 juta rekening pinjaman perusahaan pembiayaan baru;
o 720 ribu akun fintech baru
o 951 ribu polis asuransi baru;
o 643 ribu rekening pasar modal baru; dan
o 5,01 juta rekening pergadaian baru; Kegiatan BIK 2025 berhasil menjangkau 180 Desa Tertinggal yang tersebar di 73 Kabupaten/Kota di wilayah 3T. Capaian tersebut menunjukkan komitmen kuat seluruh pihak dalam memperluas jangkauan layanan keuangan formal serta memperkuat kepercayaan publik terhadap sektor jasa keuangan.(HZD)