Jakarta - Realitasonline.id | Pemerintah telah menyiapkan sebanyak 8,3 juta metrik ton gas elpiji 3 kg bersubsidi untuk tahun 2024.
Namun, saat ini penjualan gas elpiji tersebut masih belum terkoordinir.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menjelaskan kebijakan penjualan gas elpiji 3 kg ke depannya lebih akurat antara penerima manfaat dan pendataan pembeli yang berhak.
Baca Juga: Hari Kedua Konferensi BATIC 2023: Peran Web3 Dorong Transformasi Digital di Indo Pasifik
Menurutnya, Pertamina sedang memperkirakan kebutuhan gas bersubsidi elpiji 3 kg hingga akhir tahun ini yang kemungkinan akan melebihi kuota pemerintah sebesar 8,23 juta metrik ton.
Kemudian, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyarankan agar pemerintah tidak perlu menambah alokasi subsidi.
Baca Juga: Ketua HNSI Sergai Kutuk Pukat Trawl yang Ancam Mau Matikan Nelayan Serdang Bedagai
Hal itu menurutnya dapat menggunakan selisih antara anggaran yang disiapkan dengan realisasi penggunaan untuk menutup kebutuhan elpiji 3 kg yang berlebih tahun ini.
“Kita melihat ada celah yang bisa kita gunakan. Jadi kita mengusulkan adanya persetujuan dari over kuota ini dengan tidak menambah alokasi (anggaran) subsidi,” terang Nicke seperti dilansir realitasonline.id dari Republika.
Baca Juga: Geger! Penemuan Mayat di Pinggir Jalinsum Hebohkan Warga Labura, Kapolsek: Kondisinya Membusuk
Harga CP Aramco yang rendah juga menjadi faktor pendukung dalam usulan tersebut.
Kebutuhan anggaran subsidi diperkirakan mencapai Rp 92,18 triliun atau lebih kecil 22 persen dari anggaran yang disiapkan dalam DIPA APBN. (MH)