Realitasonline.id I Di setiap negara mempunyai keunikan tersendiri dalam mengolah kuliner. Begitu juga dengan Filifina. Filifina adalah sebuah negara dengan kepadatan penduduk yang berada di daerah pemukiman.
Karena padatnya penduduk di Filifina sehingga banyak warganya yang hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga di sana terdapat kuliner bernama pagpag yang terkenal dengan kuliner sampah.
Disebut demikian karena kuliner tersebut terbuat dari sampah. Makanan tersebut terbuat dari sisa makanan hotel dan restoran yang telah dibuang ke tempat sampah.
Baca Juga: Refrensi Kuliner : 6 Makanan Khas Cirebon Ini Wajib Kamu Cobai Kalo Kamu Pecinta Kuliner
Tentu saja, sisa makanan yang sudah di buang ke tempat sampah itu sudah tidak layak untuk di konsumsi. Namun demikian, makanan ini tetap menjadi makanan favorit bagi masyarakat tidak mampu di Filifina. Makanan pagpag tercipta karena himpitan ekonomi di negara Filifina sehingga banyak penduduknya yang kurang mampu. Hidangan ini menjadi hidangan pokok pengganti daging yang sangat sulit di dapat karena harga yang sangat mahal.
Sebetulnya, pagpag digunakan untuk ‘debu’ pada pakaian atau karpet. Namun masyarakat juga menggunakan kata itu untuk membuat daging yang dibuang kemudian dibersihkan lalu dimasak menjadi makanan murah.
Baca Juga: Mahfud MD di Minta Mundur Dari Menkopolhukam, ini Respon PDIP
Daging sisa untuk bahan makanan ini diambil para pemulung dari restoran atau makanan fastfood. Setia habis subuh sekitar pukul 5 pagi mereka diam-diam mengambil makanan sisa dari sampah restoran.
Jika sebelumnya, para pemulung di Filifina hanya mencari plastik dan logam. Kini mereka mulai mencari makanan sisa dan kadaluarsa dari makanan cepat saji atau supermarket. Makanan yang dipungut dari tempat sampah itu kemudian di cuci bersih setelah itu dimasukkan ke dalam plastik dan dijual dengan keuntungan yang sangat kecil.
Sekantong daging pagpag dijual dengan harga 20 peso atau 5000 ribu rupiah kepada pemilik rumah makan. Dimana si penjual makanan akan mengolah daging bekas itu menjadi beberapa menu. Daging pagpag di cuci lebih dulu kemudian dicampur dengan saus, bumbu, dan rempah-rempah.
Baca Juga: Asal Mula Makanan Pagpag : Makanan Sampah, Kuliner Favorit Masyarakat ‘Kumuh’ di Filifina.
Satu porsi makanan ini dijual dengan harga 10 peso atau sekitar 2500 rupiah. Meski terbuat dari sampah, uniknya para konsumen merasa senang saat menyantap kuliner pagpag ini. Meskipun mereka tau darimana asal ayam dan daging itu berasal. Sementara otoritas Filifina menganggap kuliner pagpag memiliki resiko kesehatan.
Masalahnya kuliner pagpag itu telah bercampur dengan sampah yang dapat menyebabkan penyakit hepatitis A dan penyakit lainnya. Tapi sayangnya, otoritas Filifina belum mampu memberikan makanan yang baik bagi masyarakatnya yang masih tinggal di pemukiman kumuh tersebut. ***