realitasonline.id - Introvert merupakan salah satu tipe kepribadian selain ekstrovert. Orang dengan kepribadian ini cenderung fokus pada pikiran, perasaan, dan suasana hati yang berasal dari dalam diri sendiri.
Baca Juga: Ternyata Bukan Remaja Saja, Ini Kecerdasan Emosional Orang Tua Introvert di Dalam Keluarga
Walaupun sepertiga dari total populasi dunia adalah orang introvert, introversi mungkin menjadi salah satu karakteristik kepribadian yang paling sering mengundang kesalahpahaman.
Orang introvert sering kali dicap sebagai penyendiri, canggung, membenci keramaian dan orang banyak, hingga disebut sebagai “ansos“.
Masalah ini berasal dari perbedaan yang terlalu sederhana namun kontras antara ekstroversi dan introversi, menimbulkan stigma bagi keduanya.
“Padahal, perbedaan antar dua karakteristik kepribadian ini jauh lebih kompleks daripada hanya sekadar si pemalu dan si eksis,’ menurut Sophia Dembling, penulis The Introvert’s Way: Living a Quiet Life in a Noisy World, dilansir dari The Huffington Post.
Perbedaan antar orang introvert dan ekstrovert mengakar pada psikologi Jung, yang memandang orang ekstrovert sebagai orang-orang yang secara alami berorientasi pada dunia luar, sedangkan orang introvert lebih memfokuskan orientasi ke dalam diri.
Mungkin, deskripsi yang paling sesuai untuk menjelaskan tentang introversi berangkat dari gagasan Jung bahwa orang-orang introvert mendapatkan energi mereka dari stimulasi dalam.
Dari kesendirian dan ketenangan batin, dan bukan dari dorongan faktor luar. Sedangkan, orang-orang ekstrovert mendapatkan energi dari situasi sosial lewat interaksi dengan orang banyak.
Redaksi mencoba merangkum 5 asumsi keliru seputar orang introvert — beserta alasannya yang mendukungnya.
1. Semua orang introvert adalah pemalu — dan semua pemalu adalah introvert
Meskipun sepertiga dari total populasi dunia adalah orang introvert, introversi mungkin menjadi salah satu karakteristik kepribadian yang paling sering mengundang kesalahpahaman.