nusantara

Fahri Hamzah Ajak Masyarakat Pilih Jalan Tengah dan Rekonsiliasi : Tinggalkan Kepingan Kemarahan dan Kekecewaan

Senin, 29 Januari 2024 | 11:17 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Gelora sekaligus Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah (Realitasonline.id/dokumen)

 

Jakarta - Realitasonline.id | Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Fahri Hamzah mengajak masyarakat untuk menggunakan akal sehat dan kepala dingin dalam memilih Presiden pada 14 Februari mendatang.

Menurutnya, Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional yang akan sangat menentukan sejarah bangsa kedepan.

Fahri Hamzah menjelaskan jalan tengah yang dimaksudnya adalah upaya untuk bersatu dalam arti tidak ekstrem ke kanan atau ke kiri, serta mendahulukan kepentingan rakyat.

Baca Juga: Fahri Hamzah Jelaskan Esensi dari Rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi : Menyatukan yang Berpecah dan yang Bertengkar

Hal ini menurut Fahri sangat terlihat dalam proses bersatunya Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto.

"Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)

"Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.

Baca Juga: Lebih Baik Jangan Dipaksain!! Ini Dia Solusi Kalau Ngerasa Career Stuck: Switching Career

Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara. Dengan demikian, bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan.

"Seperti hilirisasi, seperti rencana untuk memberikan intervensi nutrisi dan gizi pada rakyat Indonesia," jelas Fahri.

"Ini adalah revolusi kebijakan yang banyak negara tidak suka tentunya. Banyak negara-negara lain yg melihat jejak Indonesia menjadi negara maju, jadi negara kuat, jadi negara superpower itu terlihat di depan mata," tambahnya.

Baca Juga: Belum Terlalu Malam Begal di Lubuk Pakam Sudah Beraksi Rampok Motor, Polresta Deli Serdang Bekuk 3 Pelaku

Lebih lanjut, Fahri juga mengatakan kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari bangsa lain. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa menjadi berdaya merupakan bagian dari usaha menjaga kedaulatan, di mana setiap keputusan pro rakyat hanya bisa diambil oleh pemimpin yang berani.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB