Realitasonline.id | Pernahkah Anda merasa stres setelah melihat orang lain stres? Atau mungkin Anda merasa lebih tenang ketika berada di sekitar orang-orang yang bahagia?
Ternyata, stres memang bisa menular.
Penelitian menunjukkan bahwa manusia memiliki kemampuan untuk membaca suasana hati dan perilaku orang lain di sekitar kita.
Ketika kita melihat orang lain stres, tubuh kita secara otomatis bereaksi dengan melepaskan hormon stres, seperti kortisol.
Hal ini dapat menyebabkan kita merasa stres sendiri, meskipun kita tidak berada dalam situasi yang stres.
Ada beberapa cara bagaimana stres dapat menular:
- Penularan emosional: Kita dapat merasakan stres orang lain secara emosional ketika kita melihat mereka menunjukkan tanda-tanda stres, seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau nada suara.
- Penularan fisiologis: Ketika kita melihat orang lain stres, tubuh kita secara otomatis bereaksi dengan melepaskan hormon stres, seperti kortisol.
- Penularan kognitif: Kita dapat tertular stres ketika kita memikirkan tentang situasi stres orang lain.
Baca Juga: Me Time untuk Ibu: Mengapa Penting dan Bagaimana Mencapainya? Para Suami Harus Peka!
Berikut beberapa tips untuk mencegah stres menular:
- Batasi interaksi dengan orang yang stres: Jika memungkinkan, hindari menghabiskan waktu dengan orang yang sering stres.
- Kelola stres Anda sendiri: Ketika Anda stres, tubuh Anda lebih rentan terhadap stres orang lain. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres Anda sendiri dengan baik.
- Berlatih mindfulness: Mindfulness dapat membantu Anda untuk lebih sadar akan pikiran dan perasaan Anda, sehingga Anda dapat lebih mudah untuk mengendalikan stres.
- Berlatih kasih sayang: Berlatih kasih sayang dapat membantu Anda untuk lebih terhubung dengan orang lain dan mengurangi stres.
Baca Juga: Apa Itu Sindrom Baby Blues? Penyebab, Gejala Hingga Kapan Munculnya
Stres memang bisa menular, tetapi ada beberapa cara untuk mencegahnya.
Dengan menjaga kesehatan mental Anda sendiri dan membatasi interaksi dengan orang yang stres, Anda dapat mengurangi risiko tertular stres.(Ayaa)***