nusantara

Awas! Halo Effect Menghantui Masyarakat Indonesia Menjelang Pemilu 2024 Seperti Virus yang Menakutkan

Minggu, 11 Februari 2024 | 07:00 WIB
Awas! Halo Effect Menghantui Masyarakat Indonesia Menjelang Pemilu 2024 Seperti Virus yang Menakutkan

Fenomena psikologis halo effect dapat digunakan secara positif atau dimanfaatkan pihak yang tidak bertanggung jawab.

Oleh karena itu, dibutuhkan pemikiran yang kritis dan objektif terhadap informasi yang diterima agar tidak merugikan diri sendiri atau orang lain.

Contoh sederhana halo effect, ketika melihat seseorang menggunakan kacamata sering dipersepsi sebagai orang yang pintar.

Fenomena beauty privilege juga menjadi salah satu contoh halo effect yang sering ditemui.

Misalnya seseorang dengan penampilan fisik menarik seringkali dihubungkan dengan pribadi yang kompeten dan menyenangkan tanpa informasi yang mendalam untuk mendukung anggapan tersebut.

Halo Effect dalam Pemilu
Masa kampanye Pemilu adalah momen di mana halo effect akan banyak kita temui dan mempengaruhi pilihan kepada kandidat Caleg, Capres, atau Cawapres.

Setiap kandidat akan membangun kesan positif atas dirinya melalui kampanye dan terkadang juga ditemui upaya menyebarkan kesan negatif kepada kandidat lain (black campaign).

Halo effect dalam Pemilu dilakukan dengan mencitrakan diri sebagai pribadi yang disukai, dekat, kompeten, dan relevan dengan masyarakat.

Hal ini dilakukan oleh para pendukung atau tim kampanye untuk menciptakan persepsi publik terhadap para kandidat untuk dipilih.

Halo effect dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dan persepsi sosial. Oleh karena itu, daya kritis masyarakat Indonesia dibutuhkan untuk memilih dan menilai kandidat yang ada dalam Pemilu.

Meningkatkan Daya Kritis Mencegah Halo Effect
Daya kritis dalam menerima informasi dapat mencegah kamu mengalami halo effect terhadap seseorang atau sesuatu.

Kemauan dan kemampuan dalam menemukan fakta dari sebuah informasi akan menjaga kamu dari informasi hoax.

Informasi hoax yang diyakini dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dan berisiko menciptakan konflik sosial.

Daya kritis yang baik juga menjadi salah satu indikator tingkat kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional seseorang dalam menerima informasi.

Kemampuan memahami sesuatu secara utuh dan tidak reaktif dalam merespon informasi dapat menjaga kesehatan mental kamu.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB