Hari berikutnya, mi instan sudah tidak lagi menarik baginya, malah membuatnya merasa jijik.
Dia merasa selalu haus, lelah, kosong, dan kehilangan nafsu makan.
Rasanya mirip dengan seseorang yang baru sembuh dari sakit.
Baca Juga: Cobalah dan Lihat Hasilnya! 11 Rahasia untuk Menghafal Lebih Cepat daripada Orang Lain
Semua perubahan ini semakin memburuk di hari kelima.
Bukan hanya secara fisik, tetapi juga emosional. Dia menjadi mudah tersulut emosinya bahkan untuk masalah-masalah kecil.
Bayangkan jika ini dilanjutkan selama sebulan atau bahkan setahun? Hasilnya mungkin sudah bisa kita tebak.
Baca Juga: Mau? Mimpi Jadi Kenyataan: 10 Cara Revolusioner Atasi Gendut dalam 1 Minggu!
Konsumsi mi instan memang membuat perut kenyang karena kandungan kalorinya yang tinggi.
Namun, nutrisi penting lainnya justru rendah, yang dapat mengganggu keseimbangan gizi tubuh kita.
Garam, monosodium glutamat (MSG), dan lemak jenuh yang tinggi dalam mi instan dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan obesitas.
Baca Juga: Sulap Tubuh Anda: 5 Langkah Ampuh Mencapai Tubuh Ideal dalam Waktu 1 Minggu!
Namun, bagaimana jika kita beralih ke makanan sehat, seperti hanya mengonsumsi satu jenis sayuran setiap hari?
Ternyata, itu sama-sama berbahaya. Intinya, kita perlu menjaga keseimbangan dalam pola makan kita.
Menurut peneliti dari Harvard, cukuplah mengonsumsi mi instan dua kali sebulan.