realitasonline.id - Kurs rupiah spot selama sepakan dalam tren penguatan di mana menguat 0,07% di pasar spot.
Di mana, kurs rupiah ditutup pada level Rp 15.624 per dolar Amerika Serikat (AS) di akhir perdagangan Jumat (16/2).
Baca Juga: Kurs Rupiah Bergerak Tipis Bersandar di Level Rp15.624 Per Dolar AS di Perdagangan Jumat (16/2/2024)
Sedangkan di Jisdor Bank Indonesia (BI), kurs rupiah menguat 0,19% dalam sepekan ke level Rp 15.654 per dolar AS.
Menanggapi hal tersebut, Research And Development PT Handal Semesta Berjangka Alwy Assegaf mengatakan, kurd rupiah yang cenderung menguat karena indeks dolar mengalami koreksi.
Selain itu juga data ekonomi AS yang mengecewakan, seperti ritel sales yang lebih rendah dari perkiraan.
Dari internal, katalis yang mendorong penguatan kurs rupiah dari hasil Pemilu dengan potensi berlangsung hanya satu putaran. Ini melihat hasil yang diumumkan berbagai lembaga survei.
Baca Juga: Diduga 'Bisnis jual beli' Formulir C1 Pemilu Menerpa Deliserdang, Nilainya Jutaan Rupiah
"Sehingga mengurangi ketidakpastian dan juga pelaksaan Pemilu yang aman turut menjadi sentimen baik di pasar," paparnya.
Sementara, Pengamat Mata Uang dan Komoditas Lukman Leong memperkirakan rupiah masih cenderung tertekan di pekan depan.
"Dolar AS diperkirakan masih akan menekan rupiah mengingat data-data eknomi yang kuat dan nada hawkish pejabat the Fed akhir-akhir ini," sebutnya.
Lukman memperkirakan rupiah akan diperdagangkan di rentang Rp 15.500 - Rp 15.850 per dolar AS sepanjang pekan depan.
Sementara Alwi memproyeksikan rupiah diperdagangkan dikisaran Rp 15.485 - Rp 15.730 per dolar AS.***