nusantara

Ramalan Harga Batubara akan Didukung oleh Level Teknikal Support di US$ 100 - US$ 115 Per Ton

Jumat, 23 Februari 2024 | 20:04 WIB
Ramalan Harga Batubara akan Didukung oleh Level Teknikal Support di US$ 100 - US$ 115 Per Ton

realitasonline.id - Berdasarkan data yang dilansir dari Barchart.com, harga batubara Newcastle untuk kontrak berjangka Maret 2024 naik 0,65% menjadi US$ 124,75 per ton di penutupan hari Kamis (22/2).

Harga batubara kontrak tersebut sudah naik 3,31% dari posisi awal pekan US$ 120,75 per ton, Senin (19/2).

Harga batubara terus merangkak naik dari awal pekan ini. Permintaan yang meningkat dari China mendorong kenaikan harga batubara.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mencermati, harga batubara mengalami lonjakan seiring terjadinya peningkatan permintaan dari pembangkit listrik tenaga batubara di China dan lonjakan permintaan dari India.

Sutopo menjelaskan, China mulai menerapkan lonjakan izin pembangkit listrik tenaga batubara sejalan dengan gelombang kekurangan listrik pada tahun 2021.

Padahal, China telah berjanji untuk mengendalikan secara ketat kapasitas pembangkit listrik tenaga batubara baru, dan juga telah menghubungkan sejumlah besar pembangkit listrik tenaga angin dan surya baru ke jaringan listriknya.

“Kebutuhan mendasar inilah yang mendorong harga batubara,” ungkapnya.

Selain itu, Sutopo melihat aspek kenaikan harga minyak belakangan ini turut dipengaruhi tensi politik yang menyumbang kenaikan harga batubara.

Serta, dari segi data PMI global yang menunjukkan sedikit peningkatan terus mendongkrak harga minyak dan gas (migas).

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong mengatakan, harga batubara naik berkat dorongan peningkatan permintaan terutama dari China karena menurunnya produksi energi dari pembangkit tenaga air.

Investor juga mengantisipasi langkah stimulus tambahan dari pemerintah China menyusul langkah-langkah dukungan belakangan ini seperti pada bursa saham dan penurunan suku bunga pinjaman.

“Begitu pula permintaan batubara cukup kuat dari India, Korea dan Jepang,” tegasnya.

Di samping itu, Lukman juga menilai kenaikan harga batubara karena dukungan dari harga minyak mentah dunia yang sudah stabil dan cenderung naik.

Hanya saja, dia memperkirakan kenaikan harga batubara ini hanya musiman (seasonal), dan permintaan setahun penuh diperkirakan masih akan tetap lebih rendah darpada tahun 2023.

Kendati diperkirakan masih akan tertekan, Lukman melihat potensi harga batubara akan didukung oleh level teknikal support di US$ 100 - US$ 115 per ton di tahun 2024, dengan kemungkinan downside terbatas.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB