Realitasonline.id I Malam Nisfu Sya’ban menurut para ulama adalah malam pengampunan atau maghfiroh. Imam Al Ghozali mengistilahkan malam nisfu Sya’ban sebagai malam yang penuh dengan syafaat ( pertolongan).
Menurut Imam Al Ghozali, malam ke 13 bulan Sya’ban, Allah memberikan 3 syafaat kepada hamba-NYA. Selanjutnya, malam ke-14 seluruh syafaat diberikan secara penuh dan di malam ke 15 umat islam dapat memiliki banyak sekali kebaikan sebagai penutup catatan amalnya selama satu tahun.
Menurut penanggalan kalender hijriyah, malam nisfu Sya’ban Jatuh Pada Hari Sabtu setelah maghrib atau malam ke 15 bulan sya’ban. Dalam bahasa Arab, Nisfu artinya pertengahan. Jadi Nisfu Syaban adalah pertengahan di bulan Syaban. Bulan Syaban juga salah satu bulan istimewa karena letaknya yang mendekati bulan Ramadhan.
Tahun ini, bulan Syaban 1445 Hijriyah sudah dimulai sejak matahari terbenam pada 29 Rajab atau Sabtu, 10 Februari 2024 malam. Sementara malam Nisfu Syaban akan berlangsung di pertengahan bulan Syaban pada Sabtu, 24 Februari 2024 malam hingga Minggu, 25 Februari 2024 dini hari.
Dilansir dari kanal YouTube Ustad Adi Hidayat (UAH), LC.,MA, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghidupkan malam nisfu Sya’ban.
- Memperbanyak sholat
Ada tiga jenis salat yang bisa dikerjakan yaitu Qiyamul lail, tahajud, dan witir. Secara Bahasa, qiyamul lail adalah semua salat yang dikerjakan pada malam hari. Sementara untuk spesifiknya, qiyamul lail merupakan salat yang dikerjakan setelah salat isya dan sunnahnya tanpa diawali dengan tidur terlebih dahulu. Dilakukan sebanyak 2, 4, atau 6 rakaat yang ditutup dengan witir.
Di luar bulan sya'ban, salat ini dikerjakan bagi orang yang belum tentu bangun di malam hari karena terlampau lelah sehingga tidak bisa bangun malam maka sebaiknya salat terlebih dahulu sebelum tidur dan ditutup dengan witir sebelum tidur.
Sementara di bulan Sya'ban tidak harus menunggu salat tersebut. Setelah isya dan salat sunnahnya maka menjelang tidur bisa melakukan salat qiyamul lail, 2, 4, dan 6 rakaat kemudian dilanjutkan witir. Setelah itu malamnya Anda boleh salat tahajud kembali.
Baca Juga: Menghilangkan Rasa Dahaga dengan Berenang pada Saat Puasa, Apakah Boleh? Begini Kata Buya Yahya
Dalam konteks qiyamul lail, berdasarkan dalil Qur’an surat ke 73 ayat ke 20. ustad Adi Hidayat menambahkan, dasar Qur’annya jangan mempersulit tetapi memudahkan sehingga setiap bacaannya disuruh untuk memilih yang paling mudah. Misalnya membaca surat Al Ikhlas, An Nas, dan Al Insyirah.
Adi Hidayat menyarankan dalam setiap keluarga dapat membimbing anak-anaknya untuk melaksanakan salat tahajud maupun qiyamul lail agar terbiasa untuk melaksanakan salat tarawih di bulan Ramadan nanti.
- Tilawah Alquran
Dalam membaca Alquran atau tilawah Alquran tidak diharuskan untuk membaca hanya surah Yasin melainkan bisa juga membaca surah Al-Baqarah maupun Ali Imran.
Setelah dibaca kemudian pahami artinya dan amalkan isinya. Jadi, tegas UAH, kita tidak usah merebutkan sesuatu tapi kita tidak paham artinya atau maknanya. UAH juga mengatakan, umat Islam tidak dilarang untuk menghidupkan malam sya’ban karena ada dalil dan tuntunannya.