Realitasonline.id | Bromat adalah senyawa kimia yang dapat ditemukan dalam air minum dalam kemasan (AMDK). Senyawa ini terbentuk sebagai produk sampingan dari proses desinfeksi air dengan ozon atau klorin.
Efek samping bromat:
- Gangguan ginjal: Paparan bromat dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan ginjal.
- Kanker: Bromat diklasifikasikan sebagai karsinogen, yang berarti dapat meningkatkan risiko kanker.
- Gangguan sistem saraf: Bromat dapat mengganggu sistem saraf dan menyebabkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, dan kelemahan otot.
- Gangguan pendengaran: Paparan bromat dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan pendengaran.
Baca Juga: Tips Menjadi Introvert yang Lebih Sosial : Solusi Agar Tidak Dicap Kaku dan Cuek!
Batasan kadar bromat:
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menetapkan batas maksimum kadar bromat dalam AMDK yaitu 10 mikrogram per liter (µg/L).
Tips memilih AMDK yang aman:
- Pilih AMDK yang telah terdaftar di BPOM.
- Perhatikan tanggal kadaluarsa.
- Simpan AMDK di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung.
- Konsumsi AMDK sebelum tanggal kadaluarsa.
Jika Anda khawatir tentang kandungan bromat dalam AMDK:
- Anda dapat memilih AMDK yang menggunakan proses desinfeksi tanpa ozon atau klorin.
- Anda dapat menggunakan filter air untuk menghilangkan bromat dari air minum.
- Anda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang efek samping bromat.
Penting untuk diingat bahwa konsumsi bromat dalam jumlah kecil tidak berbahaya. Namun, paparan bromat dalam jangka panjang dapat membahayakan kesehatan.
Tambahan:
- Pada bulan Februari 2024, BPOM menemukan beberapa merek AMDK yang mengandung bromat melebihi batas aman. BPOM telah memerintahkan perusahaan terkait untuk menarik produk tersebut dari pasaran.
- Konsumen yang telah membeli AMDK yang mengandung bromat melebihi batas aman dapat mengajukan komplain ke BPOM melalui website atau aplikasi BPOM Mobile.(ayaa)***