Realitasonline.id | Momen puasa Ramadan, berikut beberapa contoh di mana memvariasikan jumlah rakaat, memberikan kemudahan dalam salat tarawih pada kondisi tertentu.
Namun, penting bagi kita untuk mengikuti praktik standar Salat Tarawih agar konsisten.
Meskipun jumlah rakaat bisa berbeda-beda, mulai dari 11 hingga 23 atau bahkan 36 hingga 40, memahami pendekatan yang benar tetaplah penting.
Kita tidak hanya berkonsentrasi pada jumlah, tetapi juga harus berusaha melaksanakan shalat sesuai dengan yang diinginkan oleh Nabi.
Sebagai hal penting untuk mendekati shalat Tarawih dengan konsentrasi dan pemahaman yang mendalam.
Dengan mengikuti panduan umum, memahami variasi yang ada, dan mengadopsi kebiasaan shalat Nabi, kita dapat memastikan pelaksanaan shalat ini dengan benar.
Baca Juga: TKW di Arab Saudi: Mirisnya Sering Layani Dua Majikan dalam Satu Kamar, Baca Kisah Selengkapnya
Mari ingat bahwa yang penting bukanlah banyaknya salat yang kita lakukan, tetapi keselarasan niat dan tindakan kita dengan esensi dari shalat ini.
Adi Hidayat juga menjelaskan bahwa salat tarawih seharusnya dilakukan dengan saling menghormati dan mencari pahala dari Allah.
Ada banyak perbedaan pendapat di antara para ulama tentang jumlah rakat yang tepat untuk tarawih, namun kita harus memahami bahwa inti dari shalat tarawih adalah untuk mendapatkan keberkahan dari Allah swt.
Baca Juga: Mobil Bekas: Yuk Reviu Honda Mobilio E CVT 2014, Performa Handal dan Kenyamanan Tak Tertandingi
Adi Hidayat juga menekankan bahwa penting untuk tidak hanya fokus pada kuantitas dari shalat tarawih, namun juga kualitas dari shalat tersebut.
Kita harus berusaha untuk fokus, dan ikhlas dalam menjalankan setiap rakaatnya, sehingga kita dapat merasakan manfaat spiritualnya.
Selain itu, ia juga menyarankan agar para jamaah untuk membaca Al-Quran secara rutin di luar waktu shalat tarawih.k