nusantara

Banyak Sekolah Ditutup di Asia Tutup Diterjang Gelombang Panas Ekstrem Mencapai 45 Derajat Celsius

Senin, 29 April 2024 | 20:41 WIB
Banyak Sekolah Ditutup di Asia Tutup Diterjang Gelombang Panas Ekstrem Mencapai 45 Derajat Celsius

realitasonline.id - Gelombang panas ini telah menyebabkan suhu mencapai 45 derajat Celsius (113 derajat Fahrenheit).

Gelombang cuaca yang sangat panas telah melanda Kawasan Asia selama seminggu terakhir dan memaksa ribuan sekolah meminta siswanya untuk tinggal di rumah.

Mengutip AFP, pada Minggu (28/4/2024), Filipina mengumumkan penangguhan kelas tatap muka di semua sekolah negeri selama dua hari setelah suhu rekor cuaca panas terjadi di ibu kota Manila.

Banyak sekolah di Filipina tidak memiliki AC, sehingga siswa harus kepanasan di ruang kelas yang padat dan berventilasi buruk.

Cuaca panas terus berlanjut pada hari Minggu di Manila, sehingga banyak orang berbondong-bondong ke pusat perbelanjaan ber-AC dan kolam renang untuk mencari Udara dingim.

Di Thailand, setidaknya 30 orang telah meninggal karena sengatan panas sepanjang tahun ini. Departemen meteorologi Thailand memperingatkan adanya “kondisi buruk” setelah suhu di provinsi utara melebihi 44,1 derajat Celsius pada hari Sabtu (27/4/2024).

Dan di Kamboja, Myanmar, Vietnam, India dan Bangladesh, para peramal cuaca memperingatkan bahwa suhu bisa melebihi 40 derajat Celcius dalam beberapa hari mendatang. Itu sebabnya masyarakat harus waspada.

“Saya tidak berani keluar pada siang hari. Saya khawatir kita akan terkena sengatan panas,” kata seorang kasir berusia 39 tahun di Yangon, Myanmar, yang bernama San Yin.

Dia mengatakan dia pergi ke taman bersama suami dan putranya yang berusia empat tahun pada malam hari untuk menghindari panasnya apartemen mereka di lantai empat.

“Ini adalah satu-satunya tempat yang bisa kami tinggali untuk menghindari panas di lingkungan kami,” katanya.

Suhu global mencapai rekor tertinggi tahun lalu. Badan iklim PBB pada hari Selasa mengatakan bahwa Asia mengalami pemanasan dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Penelitian ilmiah yang ekstensif menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering, dan lebih intens.

Menurut pemantau cuaca pekan lalu, Myanmar mencatat suhu 3-4C lebih tinggi dibandingkan rata-rata bulan April.

Dan pada hari Minggu, peramal cuaca nasional memperkirakan suhu di pusat kota Mandalay Myanar bisa meningkat hingga 43C.

Halaman:

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB