2. Kesehatan Fisik dan Mental: Seseorang harus memiliki kesehatan yang memadai untuk menjalani rangkaian ibadah haji yang cukup melelahkan, baik dari segi fisik maupun mental.
3. Keamanan dan Keselamatan: Kondisi perjalanan menuju dan di Tanah Suci harus aman. Jika ada kondisi yang mengancam keselamatan, maka bisa jadi seseorang dianggap belum mampu (istaṭa'a) untuk berhaji.
4. Kesiapan Spiritual dan Keilmuan: Seseorang juga perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang tata cara pelaksanaan haji serta kesiapan spiritual untuk menjalani ibadah tersebut dengan khusyuk dan benar.
5. Bebas dari Hutang: Dalam beberapa pandangan, seseorang yang memiliki hutang yang belum terlunasi dan belum mendapat izin dari pemberi hutang untuk pergi haji, dianggap belum memiliki kemampuan (istaṭa'a).
Dengan memahami berbagai aspek ini, "Istaṭa'a" bukan hanya tentang memiliki uang yang cukup.
Tetapi juga mencakup kesiapan dari berbagai aspek yang mendukung pelaksanaan ibadah haji dengan sempurna.
Ustaz Adi Hidayat sering menekankan pentingnya memahami konsep ini agar calon jamaah haji dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin. (MIF)***