nusantara

Apakah Syukuran Sebelum Berangkat Haji Atau Umrah Termasuk Perbuatan Riya? Ustaz Adi Hidayat Menjelaskan Berdasarkan Pandangannya

Selasa, 28 Mei 2024 | 18:04 WIB
Ustaz Adi Hidayat memperingatkan umat Islam tentang bahaya istidraj. (Tangkapan Layar YouTube Adi Hidayat Official)

Realitasonline.id | Sukuran atau acara syukuran sebelum berangkat haji adalah tradisi yang dilakukan oleh sebagian umat Islam untuk meminta doa restu dari keluarga, tetangga, dan teman-teman agar perjalanan umrah berjalan lancar dan mendapatkan keberkahan.

Namun, ada pertanyaan apakah acara seperti ini termasuk riya (pamer) atau tidak.

Ustaz Adi Hidayat memberikan pandangannya tentang hal ini sebagai berikut:

1. Niat yang Ikhlas

  • Niat adalah Kunci: Ustaz Adi Hidayat menekankan bahwa niat di balik setiap amal ibadah sangat penting. Jika tujuan dari suukuran adalah untuk pamer atau mencari pujian dari orang lain, maka hal itu bisa termasuk riya. Namun, jika niatnya tulus untuk meminta doa restu, berkah, dan mempererat silaturahmi, maka suukuran ini bukan termasuk riya.

2. Tujuan dan Manfaat Sukuran

  • Meminta Doa Restu: Salah satu tujuan utama dari suukuran adalah meminta doa restu dari orang-orang terdekat agar perjalanan umrah diberi kelancaran dan keselamatan. Doa dari banyak orang dipercaya dapat membawa keberkahan.
  • Silaturahmi dan Kebersamaan: Suukuran juga bisa menjadi momen untuk mempererat silaturahmi dengan keluarga dan tetangga. Ini adalah tindakan yang baik dan dianjurkan dalam Islam.
  • Berbagi Rezeki: Dalam acara suukuran, biasanya ada makanan yang disajikan dan dibagikan kepada para tamu. Ini adalah bentuk sedekah dan berbagi rezeki yang juga memiliki nilai ibadah.

3. Pelaksanaan yang Sederhana

  • Kesederhanaan: Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar suukuran dilaksanakan dengan sederhana tanpa berlebihan. Hal ini untuk menghindari niat pamer dan menjaga niat agar tetap ikhlas.
  • Fokus pada Doa dan Ibadah: Suukuran sebaiknya difokuskan pada kegiatan yang bernilai ibadah seperti doa bersama, pembacaan ayat-ayat suci Al-Quran, dan ceramah singkat yang mengingatkan tentang pentingnya ibadah umrah.

4. Menghindari Unsur Riya

  • Hindari Pamer: Hindari perilaku yang bisa menimbulkan kesan pamer atau berlebihan. Misalnya, tidak perlu mempublikasikan acara suukuran secara besar-besaran di media sosial dengan tujuan mendapatkan pujian.
  • Niat Tulus untuk Mendekatkan Diri kepada Allah: Pastikan bahwa segala kegiatan yang dilakukan dalam suukuran benar-benar ditujukan untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon keberkahan.

5. Konsultasi dengan Ulama

  • Minta Nasihat Ulama: Jika masih ragu tentang pelaksanaan suukuran, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan ulama atau ustaz setempat. Mereka dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi dan niat yang ada.

Ustaz Adi Hidayat menegaskan bahwa suukuran sebelum berangkat umrah tidak termasuk riya jika dilakukan dengan niat yang ikhlas untuk meminta doa restu, berbagi rezeki, dan mempererat silaturahmi.

Yang terpenting adalah menjaga niat agar tetap tulus dan melaksanakan acara dengan sederhana tanpa unsur berlebihan.

Dengan demikian, suukuran bisa menjadi kegiatan yang bermanfaat dan membawa keberkahan bagi yang melaksanakan dan yang menghadiri. (MIF)***

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB