Realitasonline.id – Setelah tren quiet quitting, baru-baru ini ada istilah baru yang sedang viral di media sosial yaitu quiet cutting.
Quiet cutting bisa dikatakan merupakan bagian dari langkah restrukturisasi atau reorganisasi.
Banyak perusahaan raksasa seperti Adidas, Adobe, dan IMB telah merestrukturisasi terhadap tenaga kerja mereka selama setahun terakhir.
Baca Juga: Mari Bernostalgia, Band Legendaris Air Supply Sukses Manggung di Solo
Sebenarnya apa yang dimaksud dengan quiet cutting di dunia kerja?
Setelah ramainya quite quitting di mana para pekerja didorong untuk bekerja sewajarnya, banyak perusahaan kini mencoba untuk mengambil kendali melalui quiet cutting.
Ini artinya, perusahaan kini ingin kembali mengambil alih control.
Quiet cutting merupakan bentuk penugasan pekerja ke posisi baru dengan harapan mereka pada akhirnya akan berhenti agar perusahaan dapat menghemat biaya pesangon.
Quiet cutting dilakukan secara diam-diam, di mana pekerja akan diberikan jabatan yang kurang bergengsi, dengan gaji yang lebih rendah dan tuntutan pekerjaan yang lebih banyak.
Strategi ini dinilai efektif ketika perusahaan ingin memangkas jumlah pekerja dan biaya tanpa harus melakukan PHK secara langsung.
Baca Juga: Pesepak Bola Asal Belanda Justin Hubner Sah Jadi WNI! Simak Profilnya Disini
Apakah quiet cutting sudah muncul di Indonesia?
Menurut Ketua Umum Sumber Daya Manusia Indonesia, Ivan Taufiza, strategi ini sudah berlangsung sejak lama.