realitasonline.id - Berternak entok jumbo ternyata lebih untung di mana banyak peternak yang mulai terpikat dengan jenis entok jumbo karena memiliki ukuran yang besar dengan bobot yang berat.
Para peternak saat ini terutama di pulau Jawa banyak yang beralih berternak entok jumbo. Seperti namanya, keunggulan entok jumbo terletak pada ukuran badannya yang besar dan pertumbuhannya yang cepat.
Menurut salah seorang peternak di Desa Sirigan, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Basuki Munirul Hadi terpikat dengan berternak entok jumbo.
Baca Juga: Melirik Peluang Bisnis Berternak Entok, Entok Jadi Idola Diburu Para Pecinta Kuliner di Tanah Air
Bobot seekor entok jumbo berumur 2 bulan mencapai 2 kg. Bandingkan dengan bobot entok lokal berumur sama yang hanya 1 kg.
Entok jumbo itu berpostur besar, berbadan tegap, dan memanjang. Kebanyakan postur entok lokal cenderung melebar. Keunggulan lain entok jumbo itu pertumbuhannya cepat alias bongsor.
Basuki merupakan peternak entok lokal sejak 2015. Bahkan, sejak kecil Basuki akrab dengan entok lantaran kedua orang tuanya memeliharanya.
Baca Juga: Berternak Entok Jumbo Tronton Membawa Berkah! Pria Ini Jual Satu Ekor Dewasa Tembus Rp2 Juta
Melihat entok besar, Basuki langsung membeli dua pejantan dan 10 betina pada 2020 dari peternak di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Kini, terdapat dua pejantan dan empat betina yang rutin memproduksi anakan. Dari induk itu, Basuki mendapatkan 50–100 meri atau minti—sebutan untuk anak entok—setiap bulan.
Peternak berumur 52 tahun itu mengelompokkan entok berdasarkan umur, yakni sepekan dengan harga jual Rp65.000 per ekor, sebulan (Rp250.000), dan tiga bulan (Rp450.000). Semua produksi entok jumbo itu terserap pasar.
Peternak pedaging dapat menggunakan induk pejantan jumbo dan betina lokal untuk memperoleh entok bongsor.
Menurut Basuki, anakan dari pejantan jumbo dan betina lokal tetap mewarisi karakter jumbo.
Bobotnya pun bagus dengan masa pemeliharaan relatif singkat.