realitasonline.id - Memang, beternak entok tentu bernilai besar bagi pecintanya. Banyaknya permintaan daging entok di pasar, namun produksinya masih sedikit menjadi bernilai tinggi bagi peternak.
Berternak entok hias memiliki nilai jual yang sangat fantastis dibandingkan entok biasa alias entok kampung.
Para peternak maupun penghobi mulai mengalihkan perhatiannya untuk berternak entok jenis ini dikarenakan banyak diburu oleh kolektor di tanah air.
Di masyarakat, entok sendiri tidak hanya untuk dikonsumsi tetapi juga dibeli oleh penghobi.
Baca Juga: Berternak Entok Rambon Si Unggas Silver Harganya Selangit Bisa Buat Anda Tajir Melintir
Menurut Mulyadi, peternak entok di kawasan Tangerang mengatakan bahwa kedua jenis entok tersebut dapat dikonsumsi.
“Sebenarnya, dari kedua jenis entok bisa dikonsumsi, baik itu entok hias maupun konsumsi. Hanya saja harganya sangat mahal, jadi sayang. Tapi kalau ada yang mau beli untuk dimakan, terpaksa di jual,” ucapnya kepada Jagadtani.id saat ditemui di peternakan miliknya yang berlokasi di Keluraharan Kreo, Kecamatan Larangan Kota Tangerang, Banten.
Pria berjenggot panjang ini menambahkan bahwa “Biasanya kalau entok hias dikonsumsi atau dijual saat berat bobotnya sekitar maksimal 5 kilogram diumur 3-5 bulan. Agar dagingnya banyak dan enak,” lanjutnya.
Sebagai peternak entok, pria kantoran ini tidak malu dengan profesinya, karena bisnis entok cukup menjanjikan.
Baginya kebersihan kandang dan badan entok harus diperhatikan supaya masyarakat sekitar percaya dengan peternakan miliknya dan mendatangkan pembeli.
Uniknya, Entok hias ada berbagai jenis mulai dari Entok rambon, dragon, jali, bondol kaji, mocha mata merah dan lainnya.
Khusus entok mocca mata merah yang diternak merupakan hasil persilangan dari indukan jenis mocha mata merah yang sama.
Jenis entok hias ini sedikit berbeda dibanding lainnya, karena memiliki mata merah, bulunya cantik dan bersih berwarna putih dan mocha ataupun keseluruhan bulunya cokelat muda.