realitasonline.id - Bagi para peternak mungkin sudah mengetahui kalau ayam organik lebih mahal di pasaran ketimbang ayam non organik.
Mahalnya harga ayam tersebut dipengaruhi oleh menernaknya secara alami tanpa sentuhan bahan kimia.
Bahkan dari ayam tersebut baru menetas hingga sampai bisa dipotong, semuanya diperlakukan dengan organik.
Baca Juga: Berternak Ayam Organik Pedaging Hemat Tempat dan Untungnya Selangit
Ayam organik juga tak diberi pestisida untuk membunuh parasit unggas, mereka hanya diberi vaksinasi untuk mencegah penyakit tanpa disuntik antibiotik.
Selain pemeliharaan, pemotongan dan pembersihan ayam organik pun tanpa campur tangan bahan kimia.
Maka dari itu dagingnya sangat bagus, dengan serat yang lebih halus serta lebih gurih.
Baca Juga: Cara Sukses Berternak Ayam Kampung Bagi Pemula Agar Untung Besar
Untuk urusan protein, jangan diragukan lagi, lebih baik daripada ayam non organik. Bahkan proteinnya dua kali lipat lebih baik!
Kalau bisa mengonsumsi ayam organik, maka pilihlah ayam organik.
Ayam organik identik dengan budidaya tanpa vaksin, aditif kimia (sintetis), dan antibiotik mulai dari DOC (day old chick, ayamumur sehari) sampai dengan panen, dipelihara dengan menerapkan prinsip kesejahteraan hewan (kesrawan, animal welfare).
Baca Juga: Mengintip Peluang Cuan Berternak Ayam Kampung Paling Diminati Masyarakat
Dosen Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (Fapet UB), Eko Widodo menyatakan, untuk memenuhi kualifikasi itu, pakan ayam organik terbuat dari bahan alami, seperti sayuran organik serta dedak dari beras organik pula.
“Bila merujuk pada definisinya, Ini merupakan kriteria produk ayam yang mengarah ke ayam organik,” urai Eko menyoroti bermunculannya produk ayam yang ditawarkan di marketplace, dengan deskripsi spesifikasi produk sebagaimana diterangkan di atas..
Bebas Bahan Kimia (Sintetis)