nusantara

Bayi di Sukabumi Meninggal Usai Disuntik 4 Jenis Vaksin, Kemenkes Buka Suara

Kamis, 18 Juli 2024 | 21:59 WIB
Ilustrasi bayi

Realitasonline.id - Sukabumi | Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan tanggapan terhadap insiden yang melibatkan bayi berusia hampir 3 bulan yang meninggal dunia setelah menerima empat jenis vaksin di Puskesmas Sukakarya, Sukabumi, Jawa Barat pada hari Selasa (11/6).

Bayi yang dikenal sebagai MKA itu menerima vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG) dan DPT secara suntik, serta vaksin Polio dan Rotavirus dengan cara ditetes ke mulut. Vaksinasi ini bertujuan untuk meningkatkan status imunisasi bayi secara komprehensif.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan bahwa pemberian vaksin tersebut merupakan jenis imunisasi ganda, yang melibatkan lebih dari satu jenis vaksin dalam satu kunjungan.

"Pemberian 4 jenis vaksin (BCG, DPT-HB-Hib, Polio, Rotavirus) bertujuan untuk melengkapi status imunisasi dan mengejar kekurangan imunisasi yang belum diperoleh," terang Nadia, pada Minggu (30/6).

Baca Juga: Pernikahan Adat Banjar, Pengantin Wanita ini Serok Uang Tunai sampai Rp50 Juta

Di Posyandu, di mana 18 bayi menjalani vaksinasi, termasuk bayi MKA, diketahui bahwa 3 bayi menerima keempat jenis vaksin tersebut secara bersamaan.

Dilaporkan bahwa MKA dalam keadaan sehat saat menjalani vaksinasi. Namun, beberapa jam setelah menerima imunisasi ganda, MKA menunjukkan gejala melemahnya tubuh dan akhirnya meninggal dunia secara tragis.

Komite Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komda KIPI) Jawa Barat, bersama dengan Pokja KIPI Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, mencatat bahwa MKA tidak pernah menerima vaksinasi pasca kelahiran sebelum usia 2 bulan 28 hari saat vaksinasi dilakukan di Posyandu.

Menurut ibu MKA, Deara Wulandari (27), anaknya telah melewatkan jadwal vaksinasi sejak lahir.

"Anak saya melewatkan vaksinasi mulai dari satu bulan setelah lahir. Bidan hanya memberikan vitamin K dan vaksin Hepatitis B. Di puskesmas, mereka memberikan dua suntikan, BCG dan DPT, serta dua tetesan ke mulut," ungkap ibu MKA.

Baca Juga: ODGJ di Garut Mutilasi Sesama ODJ di Pinggir Jalan

Deara juga menyatakan bahwa tidak ada permintaan izin kepada dirinya oleh petugas puskesmas sebelum memberikan keempat vaksin kepada anaknya pada hari Selasa (11/6). Dia menegaskan bahwa bukan bidan yang memberikan vaksin tersebut.

"Bidan hanya memberi instruksi kepada orang lain untuk menyuntikkan BCG, DPT, dan tetesan ke mulut," katanya.

Setelah menerima imunisasi, anaknya tetap dalam keadaan sehat. Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, MKA mulai menangis dan mengalami kejang. Bayi itu juga menolak untuk menyusu.

Halaman:

Tags

Terkini

ATR/BPN Permudah Masyarakat Cek PPAT Digital

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:17 WIB