Baca Juga: Aliansi Berkah Sumatera Utara Doakan Nikson Nababan Maju Pilgub Sumut
Begitu pula ketika ditemukan warga yang sakit, namun tidak terlayani dan bahkan ada yang tidak mau berobat ke rumah sakit, puskesmas karena faktor biaya, hal itu juga perlu didata dan segera dilaporkan kepada keuchik, kepala Puskesmas atau kepada camat supaya ditangani secepatnya.
“Juga tentang warga miskin yang tidak ada rumah dan tinggal di gubuk tak layak huni supaya didata dan segera dilapor kepada kami. Kita sikapi, kita verifikasi dan kita bangun segera. Ada sekira 100 unit rumah yang dibangun melalui Baitul Mal pada akhir tahun ini,” sebut Pj Bupati Bireuen.
Seterusnya Pj Bupati Bireuen itu berpesan kepada peserta KKM supaya membangun komunikasi secara baik dengan masyarakat, terutama dengan unsur kepemudaan desa dan lembaga lainnya.
"Hidupkan pengajian desa, apabila di desa tersebut memang belum ada pengajiannya. Adik adik mahasiswa harus menjadi muazin atau imam ketika imam desa berhalangan,"ujarnya.
Baca Juga: Jelang HUT Ke-79 RI, Telkom Pastikan Kesiapan Infrastruktur dan Layanan Telekomunikasi
Pada awal acara itu, Wakil Rektor III Uniki Bireuen, Jailani melaporkan tentang jumlah mahasiswa Uniki Bireuen yang mengikuti KKN pada tahun ini.
Dari total 625 orang, dirincikan oleh Wakil Rektor Jailani, 565 orang mahasiswa reguler, dan 60 mahasiswa non reguler. Mereka itu berasal dari Fakultas Ekonomi Bisnis, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Hukum dan Syariah, Fakultas Sains Pertanian dan Peternakan, Fakultas Komputer dan Multimedia.
Tentang lamanya KKM, yaitu satu bulan mulai 18 Juli 2024 sampai 19 Agustus 2024.
"Mahasiswa akan di tempatkan pada 60 desa di delapan kecamatan, seperti Kecamatan Juli, Jeumpa, Peudada, Peulimbang, Jeunieb , Pandrah, Simpang Mamplam dan Kecamatan Samalanga. Sedangkan mahasiswa Uniki kampus B Lhokseumawe, 90 mahasiswa akan ditempatkan di Kabupaten Aceh Utara,” sebut Jailani. (*)