Dr. Arif Mustofa juga menambahkan, TNI AU akan terus membuka eksplorasi dan solusi inovatif terkini, dalam mengantisipasi serangan siber.
"Harapannya melalui peningkatan pengetahuan dan kemampuan digital ini, kita semua, termasuk personel TNI AU, dapat lebih waspada dan mampu menghadapi tantangan keamanan digital dengan lebih baik serta memahami berbagai jenis ancaman siber, cara pencegahan dan penanganan ancaman siber. Kami mengapresiasi inisiatif Huawei yang mau berbagi pengetahuan dan mengenalkan solusi teknologi majunya dalam kolaborasi multi pihak ini. TNI AU akan terus mengeksplorasi solusi inovatif terkini dalam mengantisipasi serangan siber dan menyambut jalinan kolaborasi yang produktif di masa mendatang," katanya.
Kemudian itu, Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data TNI Angkatan Udara (Kadisinfolahtaau) Marsekal Pertama (Marsma) TNI Prof. Dr. Ir. Rudy Agus Gemilang Gultom, M.Sc., CEH., CIQaR., IPM, menambahkan, program literasi keamanan siber di TNI AU perlu ditambahkan untuk mempertajam kemampuan personel dalam menjaga keamanan data terkait pertahanan udara negara.
Menurutnya keterlibatan sektor swasta, seperti Huawei, dalam mengembangkan SDM bidang keamanan siber diharapkan dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kapasitas dalam bidang tersebut.
Ia juga menyampaikan pihak Angkatan Udara sangat menghargai inisiatif ini dan berharap kerjasama semakin erat di masa depan.
“Kerjasama Angkatan Udara dengan semua pihak, khususnya dengan sektor swasta, seperti Huawei dalam penguatan SDM di bidang keamanan siber diharapkan memberikan manfaat dan meningkatkan kapasitas building di bidang tersebut. Kami mengapresiasi inisiatif ini dan berharap kerjasama dapat terjalin semakin erat," katanya. (MH)